Profil Ridwan Yahya Seorang Pecinta Lingkungan

NAMA Ridwan Yahya menjadi salah satu panelis yang dipilih Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk debat keempat pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Debat calon wakil presiden (cawapres) yang akan berlangsung pada Minggu, 21 Januari 2024 itu mengusung tema tema pembangunan berkelanjutan, lingkungan hidup, sumber daya alam, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.

Akademisi yang lahir di Luwu, Sulawesi Selatan pada 11 Mei 1968 ini merupakan Dosen Berprestasi Pertama Tingkat Fakultas Pertanian tahun 2016. Tidak hanya gemilang di dunia akademisi, Ridwan juga seorang atlet tenis. 

Berdasarkan laman resmi Universitas Bengkulu, Ridwan mendapatkan gelar Sarjana Kehutanan di Universitas Hasanuddin pada 2002. Ia melanjutkan pendidikan Master  tahun 2007 di University of the Philippines Los Banos, Philippines. Kemudian tahun 2012 berhasil mendapatkan gelar Ph.D in Forestry, Kyoto University, Japan.

Baca juga: Ini Jadwal Kampanye Capres-Cawapres dan Partai ke Tiga Zona

Selaku pendidik, Ridwan sudah memiliki banyak pengalaman yang luar biasa. Mulai dari Teknologi Hasil Hutan hingga Teknologi Pengolahan Kayu, ia telah berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan di berbagai tingkatan pendidikan. Saat ini, ia aktif mengajar di bidang Struktur dan Sifat Kayu, Sifat-Sifat Dasar Kayu, dan Teknologi Pulp dan Kertas.

Karier akademis Ridwan Yahya juga mencakup peran kepemimpinan yang signifikan. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Kehutanan di Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu, serta sebagai Kepala Pusat Pengembangan Inovasi dan Kawasan Sains Teknologi. Sebagai seorang yang aktif dalam organisasi ilmiah, ia tercatat sebagai anggota berbagai asosiasi peneliti, termasuk Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia dan Technical Association of the Pulp and Paper Industry of the Philippines.

Baca juga: Siapa Moderator Debat Cawapres Berikutnya?

Berbagai penghargaan telah diterima Ridwan Yahya, termasuk penghargaan "the best paper presenter" di Sustainable Future for Human Security Conference di Kyoto pada tahun 2010. Ia juga menjadi "invited speaker" pada konferensi-konferensi internasional di China dan Taiwan.

Dengan latar belakang yang kaya akan pengalaman akademis dan kontribusinya dalam pengembangan ilmu pengetahuan, Ridwan Yahya diharapkan akan memberikan pandangan yang berharga dalam debat calon wakil presiden mengenai pembangunan berkelanjutan dan isu-isu lingkungan hidup. Keberadaannya sebagai panelis di debat ini menunjukkan bahwa KPU RI memberikan perhatian pada keberagaman dan keahlian di berbagai bidang untuk memastikan perdebatan yang substansial dan informatif bagi pemilih Indonesia. (Z-3)