KPU akan Jelaskan Aturan Teknis Debat ke Setiap Capres Cawapres

KOMISI Pemilihan Umum (KPU) RI menyikapi santai terkait adanya saling lempar tudingan usulan diadakannya debat calon wakil presiden.

Komisioner KPU RI Idham Holik menerangkan bahwa perdebatan di dalam demokrasi itu hal biasa.

“Gak usah kita anggap ini terlalu meruncing, tidak usah. Demokrasi kita ini adalah demokrasi pancasila yang semua itu dapat dikomunikasikan dalam kerangka musyawarah,” ungkap Idham, di Gedung KPU RI, Jakarta, Senin (4/12). 

Maka dari itu, guna meluruskan soal aturan teknis debat capres-cawapres, KPU akan mengadakan rapat koordinasi dengan masing-masing tim kampanye paslon.

Baca juga : KPU Tegaskan tidak Ada Format Baru dalam Debat Capres-Cawapres

Idham menerangkan keputusan format debat harus didasarkan persetujuan semua dan tata tertib debat capres-cawapres akan dituangkan dalam dokumen tertulis.

Baca juga : Debat Capres-Cawapres Dua Entitas Berbeda

Idham mengemukakan akan segera menyampaikan kapan hasil rapatnya dengan tim kampanye.

“Prinsipnya kalau sudah rapat akan diberi tahu. Kami nanti akan menyampaikan ke rekan-rekan kalau semuanya sudah selesai dirumuskan,” ungkap Idham.

Adapun KPU akan mematangkan format debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang bakal dimulai pada Selasa (12/12) mendatang.

Pada Rabu (29/11), KPU telah mengundang tim kampanye masing-masing pasangan calon dalam rapat terkait rencana debat capres-cawapres.

KPU juga sudah mengundang perwakilan media siaran untuk rapat mendengarkan penjelasan rencana pelaksanaan debat pasangan calon pada Kamis (30/11).

Pasca Rapat tersebut, anggota KPU RI Idham Holik mengatakan Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari telah memaparkan kepada publik soal format debat.

“Kalau itu (agenda) debat capres, maka aktor utamanya capres. Kalau debat cawapres, maka aktor utamanya adalah cawapres. Kita mesti ingat, yang namanya calon presiden dan calon wakil presiden itu adalah calon dwitunggal," jelas Idham. (Z-8)