Hasil Investigasi Kasus Munir Tertahan

Hasil Investigasi Kasus Munir Tertahan

PEMERINTAH didesak untuk segera mengumumkan hasil investigasi yang dilakukan tim pencari fakta (TPF) terkait kasus pembunuhan Munir Said Thalib. Penyampaian informasi tersebut dinilai sangat penting demi mengungkap dalang di balik insiden yang menimpa aktivis HAM itu.

Fakta sidang sengketa informasi publik yang digelar Komisi Informasi Pusat (KIP) di Gedung Graha PPI, Jakarta Pusat, kemarin, menyebutkan bahwa laporan investigasi TPF telah diserahkan kepada Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono pada 2005.

Sidang sengketa informasi antara Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) dan Kementerian Sekretariat Negara itu dipimpin Majelis Komisioner KIP Evy Trisulo Dianasari, serta Thannu Setyawan dan Dyah Aryani. Dua mantan anggota TPF, Hendardi dan Usman Hamid, yang dihadirkan dalam persidangan menegaskan pihaknya tidak berhak membeberkan detail laporan ke publik. TPF hanya diberi mandat untuk mengumpulkan informasi yang belum terungkap terkait kematian Munir.

“Hasil investigasi itu menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mengumumkannya,” ujar Hendardi menjawab pertanyaan pemohon yang diwakili Wakil Koordinator Bidang Advokasi Kontras Yati Andriani.

Menurut Hendardi, Pasal 9 Keppres No 111/2004 tentang Pembentukan Tim Pencari Fakta Kasus Munir telah menegaskan peran TPF, yakni menginvestigasi kemudian melaporkan kepada Presiden.

Laporan hasil akhir itu, lanjut Hendardi, sudah diserahkan secara langsung oleh Ketua TPF Brigjen Marsudi Hanafi kepada SBY di Istana Negara pada 24 Juli 2005.

Usman Hamid yang saat itu menjabat sekretaris TPF, menambahkan TPF juga menyerahkan dokumen berisi namanama yang diduga terlibat skenario pembunuhan Munir.

Suciwati, istri Munir, yang ikut menghadiri sidang sengketa informasi itu berharap hasil investigasi TPF yang belum sempat diumumkan SBY dapat disampaikan ke publik oleh Presiden Joko Widodo.

Munir tewas dalam penerbangan dari Singapura menuju Amsterdam, Belanda, 17 September 2004. Hingga kini, kematiannya masih menjadi misteri bagi publik. (Gol/P-1)