MUI Diharapkan Bisa Merawat Kesatuan pada Masa Pemilu 2024

M. Iqbal Al Machmudi
27/7/2022 12:58
MUI Diharapkan Bisa Merawat Kesatuan pada Masa Pemilu 2024
Ilustrasi(Dok. MUI)

PENGAMAT politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitono berharap di umur Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang ke-47 bisa merawat persatuan di pesta politik pemilu 2024.

"Sebaiknya dalam pemilu nanti kepentingan politik pribadi disembunyikan karena ummat ketika melihat kiai pasti mengikuti. Umat butuh bimbingan moral agama bukan bimbingan politik," kata Adi saat dihubungi, Rabu (27/7).

Pada poin deklarasi MUI bersama organisasi masyarakat terdapat poin -poin yang menganjurkan masyarakat untuk menjadi pemilih muslim yang cerdas dan independen.

Baca juga: IDI Meminta Semua Dokter Mewaspadai Gejala Cacar Monyet pada Pasien

Baca juga: Universitas Mercu Buana Mewisuda 2.461 Mahasiswa

Seperti setiap politisi muslim mengedepankan politik ide, gagasan, program yang solutif bagi masalah umat serta menghindari politisasi identitas (SARA) dan politik uang dalam praktik politiknya. Kemudian lembaga Islam menghindari konflik baik internal maupun eksternal yang dipicu oleh kontestasi politik dan diharapkan menjadi peredam konflik yang melibatkan anggota ormas/lembaga Islam.

Dirinya berharap MUI bisa menjaga dan merawat ummat dengan imbauan-imbauan yang istiqomah dan konsisten.

"MUI harus tetap istiqomah dan konsisten dalam kegiatan keagamaan, moral, dan budaya karena bagaimana pun MUI merupakan kumpulan para ulama, kiai, ustadz dan cukup pintar dalam agama. MUI harus meneguhkan dirinya sebagai institusi yang bergerak mengayomi ummat dengan menjaga kesatuan dan toleransi," ujar Adi.

Terpisah, Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis mengatakan melihat situasi saat ini butuh kekuatan yang besar kondisi di dunia karena adanya perang Ukraina dan Russia, perang di Suriah, dan lainnya berdampak pada ekonomi, politik, dan sosial.

"Kondisi di Indonesia saat ini adalah dalam persiapan masuk dalam tahapan politik lebih menakutkan dilegitimasi oleh agama,' ungkapnya.

Indonesia tak akan kuat tanpa persatuan seperti Piagam Madinah yang disampaikan Rasullah adalah persatuan sebagai asas membangun kekuatan. Oleh karena itu dalam konteks ini dibangun kesatuan untuk merajut kekuatan.

"Ada 3 landasan untuk membangun persatuan yakni Taaruf, Tafahum, Taawud. Oleh karena itu kita berharap MUI menjadi tenda besar ummat Islam untuk merajut kesatuan dan kekuatan," ujar Cholil.

"Yang menjadi PR saat ini membangun hubungan yang baik antara intelektual dengan pemerintah untuk membangun Indonesia sejahtera di masa akan datang," pungkasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya