Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
INTENSITAS banjir semakin meningkat, warga Desa Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, kembali mendatangi Badan Akuntabilitas Publik Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (BAP DPD RI).
Dalam audiensi dengan Wakil Ketua III BAP DPD RI, Ahmad Nawardi, warga Desa Leles berharap tercapai solusi terkait kehadiran pabrik sepatu dan aktivitas penambangan pasir yang dinilai menyalahi aturan yang memicu datangnya banjir.
Ahmad Nawardi menjelaskan, BAP DPD RI telah melakukan tinjauan ke lapangan dan menilai perlu adanya tim terpadu yang terdiri dari seluruh unsur masyarakat untuk melakukan evaluasi dan analisa terhadap persoalan yang ada.
“Kami berpandangan perlu dilakukan pengecekan secara fisik yakni audit lingkungan, termasuk dampak yang telah ditimbulkan oleh pabrik sepatu dan pengusaha penggalian atau penambangan pasir," kata jelas Nawardi saat menerima warga Desa Leles, Kabupaten Garut di Ruang Rapat Komite III DPD RI, Komplek Parlemen Senayan, Kamis (29/8).
"Selain itu, juga perlu dilakukan pengecekan atas kelengkapan administrasi khususnya yang berkaitan dengan dokumen perusahaan ataupun izin operasional,” ujar Nawardi.
Nawardi berharap, berbagai pihak bisa bersama-sama ikut terlibat dalam mencari solusi atas persoalan banjir, sehingga masyarakat tidak lebih lama lagi dirugikan.
Ayi Hambali menilai, menurut ketentuan seharusnya pabrik sepatu menyiapkan kolam untuk menampung limbah-limbah cair guna diproses terlebih dahulu. Ayi juga menilai pelaksanaan AMDAL dari pabrik sepatu PT. Chang Shin perlu ditinjau kembali.
“Sehingga barang-barang cair yang telah diproses dan dilepaskan ke sungai benar-benar aman bagi lingkungan maupun masyarakat,” tambah Ayi.
Sementara itu Camat Leles, Asep Suhendar menjelaskan warganya berharap kepedulian berbagai pihak dalam penanganan banjir di Desa Leles, terutama PT. Cang Shin yang pelaksanaan AMDAL-nya perlu ditinjau kembali.
“Penangan ini tidak hanya di internal saja, setidaknya perusahaan menguatkan program untuk reklamasi dan langkah-langkah perbaikan lingkungan lainnya dengan melibatkan masyarakat,” ujar Asep.
Sementara itu, Kapolsek Leles, AKP. Asep Muslihat mengatakan pihaknya berharap ada kerja sama dari pihak perusahaan untuk memenuhi tuntutan masyarakat. (OL-09)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved