Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
TEKNOLOGI bawah air multibeam echosounder milik KRI Rigel-933 berhasil mendeteksi keberadaan Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee. Salah satu unsur kapal survey riset dari Pusat Hidro - Oseonografi TNI AL ini mendapati kapal naas itu berada di posisi 8° 10’ 31.864’’ S - 114° 25’ 42.986’’ T pada Kedalaman antara 72 meter sampai 78 meter.
"Benda yang dideteksi dari bawah air tersebut memiliki panjang 55.3 meter, lebar 11.5 meter dan tinggi 11.35 meter. Posisi dari dasar laut jarak dengan daratan terdekat sejauh 362 meter, sementara jarak dari Pelabuhan Gilimanuk sekitar lebih kurang 1.65 km," ungkap keterangan resmi Dinas Penerangan Angkatan Laut, Kamis (1/7).
TNI AL secara proaktif membantu pelaksanaan evakuasi KMP Yunicee setelah mendengar adanya musibah tersebut yang terjadi di perairan sekitar Gilimanuk, Bali tanggal 29 Juni 2021 sekitar pukul 19.20 WITA . TNI AL bekerja sama dengan instansi Basarnas, Polres dan Polairud Jembrana, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Jembrana, PT. Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (ASDP) serta unsur tambahan KMP. Swakarsa dan KMP. Samudra Utama.
Baca juga : KPK Selisik Aliran Dana Kasus Dana Bantuan Indramayu
TNI AL mengerahkan 2 KRI yakni KRI Rigel-933 dan KRI Soputan-923, KAL Rajekwesi serta personel dari Lanal Denpasar, Lanal Banyuwangi Posal Gilimanuk, dan Posal Pengambengan.
KMP Yunicee yang mengalami naas ini diawaki 15 orang ABK dengan mengangkut kendaraan sebanyak 40 unit terdiri dari pick up 17 unit, kendaraan keluarga 2 unit dan truk sedang sebanyak 18 unit serta sepeda motor 3 unit.
Saat melaksanakan SAR, KRI Rigel-933 dan KRI Soputan-923 yang telah berada di lokasi sejak kemarin berhasil menemukan satu unit Life Craft milik kapal tanpa penumpang dan mengangkatnya mengunakan crane untuk selanjutnya diamankan di buritan KRI Rigel-933.
Penemuan Life Craft penumpang KMP Yunice tersebut diketahui berasal tidak jauh dari sebelah barat Dermaga Gilimanuk yang berjarak 1 Nautical Miles.
TNI AL terus menambah dukungan personel untuk bergabung bersama-sama tim SAR lain untuk mencari korban yang belum ditemukan. Lanal Denpasar dipimpin langsung Komandan Lanal Kolonel Laut (P) I Komang Teguh Ardana mengerahkan personel gabungan dari Lanal Denpasar, Posal Gilimanuk, dan Posal Pengambengan sebanyak 17 orang dan Lanal Banyuwangi di bawah pimpinan Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Eros Wasis mengerahkan KAL Rajekwesi beserta 15 personel untuk membantu proses evakuasi. (OL-2)
Hal yang perlu diinvestigasi yakni umur kapal, kapan terkahir naik dok untuk perbaikan atau maintenance, ada kemungkinan pompa mengalami kerusakan dan pompa tidak ada cadangan.
Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya harus menjadi peringatan serius bagi sektor transportasi laut, terutama di jalur Ketapang-Gilimanuk.
Kami mendorong seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi, terutama yang berkaitan dengan angkutan laut, untuk segera mengevaluasi dan memperbaiki sistem yang ada saat ini.
SEBANYAK 29 orang penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali ditemukan dalam kondisi selamat. Sementara itu 4 orang ditemukan meninggal dunia.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengonfirmasi insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya milik operator swasta PT Raputra Jaya pada Rabu (2/7) malam.
Mereka menyelamatkan diri dengan menggunakan sekoci sebelum akhirnya ditemukan di sekitar Pantai Cekik, tak jauh dari Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved