Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
KATIB Aam PBNU Kiai Haji Yahya Cholil Staquf mengatakan Nahdlatul Ulama perlu melakukan upaya penjernihan dengan menata organisasi secara lebih rapi untuk menyongsong kebangkitan kedua organisasi tersebut.
"Tahliyatul jam'iyyah (menjernihkan organisasi) itu menuntut penegasan agenda-agenda dan penataan organisasi yang lebih rapi untuk menjalankan strategi secara koheren, padu, dan terarah," kata Yahya Staquf dalam sarasehan bertajuk "Menakar Masa Depan NU dan Pesantren dalam Menyongsong An-Nahdlah Ats-Tsaniyah (Kebangkitan Kedua)" di Pondok Pesantren Al Munawwir, Krapyak, Yogyakarta, hari ini.
Menurut Yahya, tantangan era millenial dan realitas pascapandemi telah membawa perubahan-perubahan sosial, budaya, serta politik yang sangat fundamental sehingga ruang fisik bagi aktualisasi tradisi pun makin menyempit.
Dalam kondisi tersebut, menurut dia, NU dan pesantren bakal terancam larut begitu saja dalam dinamika yang terjadi tanpa kontribusi yang berarti jika tak diimbangi dengan strategi kuat serta operasionalisasi yang koheren.
Baca juga: Said Aqil Soroti Kepengurusan NU di Jakarta
Oleh sebab itu, menurut Gus Yahya, sapaan akrabnya, NU sebagai organisasi (jam'iyyah) membutuhkan penjernihan agar gesturnya bisa menghadirkan cita-cita dasar, yakni khitthah nahdliyyah secara lebih utuh.
Menurut pengasuh Ponpes Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang ini, untuk mewujudkan harapan tersebut memerlukan sekurang-kurangnya tiga hal.
"Visi masa depan yang valid, komitmen kepemimpinan yang kokoh, dan konstruksi (tandhim) organisasi yang koheren," katanya.
Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah K.H. Ubaidillah Shodaqoh menekankan bahwa kebutuhan mendesak NU saat ini adalah mengonsolidasikan struktur kepengurusan organisasi hingga ke ranting-ranting.
Ubaidillah mengusulkan perlunya mengakomodasi elemen-elemen kreatif yang saat ini masih di luar struktur.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur K.H. Marzuki Mustamar menyoroti tiga kebutuhan mendasar bagi NU ke depan.
"Pertama, mengawal regenerasi kepemimpinan untuk memelihara kredibilitas NU di tengah masyarakat. Kedua, memperkuat kembali komitmen kepemimpinan NU kepada warga di tingkat basis. Ketiga, menghadirkan NU secara nyata dalam dinamika masyarakat," katanya.
Dalam kesempatan serupa, putri mantan Presiden K.H. Abdurrahman Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang biasa disapa Yenny Wahid, mengingatkan tantangan-tantangan NU yang muncul akibat berbagai macam disrupsi, baik teknologi maupun disrupsi akibat pandemi.
"NU dan pesantren harus merespons disrupsi-disrupsi itu secara tepat dan strategis," kata Yenny Wahid. (OL-4)
Dalam kalender yang digunakan umat islam, ada bulan tertentu yang dimaknai lebih mulia. Selain Ramadan dan Rajab, Muharram juga menjadi bulan yang dirayakan umat Islam dengan suka cita.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menguatkan kolaborasi dengan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) untuk bersama-sama mengatasi masalah bangsa yang terjadi.
Sheikh Muhammad bin Abdul Karim al-Issa mengungkapkan pujiannya kepada Nahdlatul Ulama (NU), atas peran dan kiprahnya di bidang kemanusiaan dan dunia internasional.
Dalam kegiatan ini, ratusan kader Muslimat NU dari berbagai daerah hadir mengikuti pembelajaran dan pemetaan potensi diri melalui metode Talent DNA yang dikembangkan oleh Founder ESQ
TUJUH puluh tahun telah berlalu sejak Konferensi Asia-Afrika di Bandung mempertemukan para pemimpin dari negara-negara baru merdeka.
Pada era Soeharto, peran Islam dalam politik luar negeri Indonesia sering disampingkan karena pemerintah lebih mendorong kebijakan luar negeri yang bebas-aktif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved