Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

BNN Sulsel Akui Hasil Tes Berbeda

Lina Herlina
08/4/2016 02:30
BNN Sulsel Akui Hasil Tes Berbeda
(MI/TOSIANI)

KEPALA Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulawesi Selatan Brigjen Agus Budiman membenarkan ada perbedaan hasil uji urine terhadap dua perwira TNI dan lima warga sipil yang diduga mengonsumsi narkoba.

"Dari pihak TNI dikatakan, semua positif narkoba. Beberapa waktu kemudian baru dilakukan tes oleh BNN. Hasilnya, yang positif hanya satu orang yakni warga sipil bernama Aswar," lanjut Agus di Makassar, Sulsel, Kamis (7/4).

Karena itu, sambung dia, barang bukti cairan berwarna biru yang didapat di tempat kejadian perkara akan dibawa ke Kantor BNN Pusat di Jakarta untuk diperiksa di laboratorium BNN.

"Agar mengetahui apakah itu hanya amfetamin atau memang narkoba yang termasuk dalam jenis narkoba baru," urai Agus.

Komandan Distrik Militer 1408/BS Makassar Kolonel Jefri Oktavian Rotty dan Kapuskodal Kodam VII Wirabuana Letkol Budi Iman Santoso bersama lima warga sipil ditangkap di sebuah hotel di Kota Makassar pada Selasa (5/4) dalam operasi yang dipimpin Kasdam Kodam VII Wirabuana Brigjen Supartodi.

Pangdam VII/ Wirabuana Mayjen Agus Surya Bhakti membenarkan saat penggerebekan tidak ditemukan serbuk sabu ataupun alat isap (bong).

Di lokasi itu, sambungnya, didapati cairan yang diduga merupakan narkoba baru.

Namun, dia meyakini, tes urine menunjukkan dua personel TNI tersebut positif narkoba.

"Kami belum bisa memberikan hasil apa-apa. Kami tunggu hasil dari laboratorium karena menghormati proses dari BNN maupun Polri."

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Frans Barung Mangera membenarkan pihak kepolisian tidak menahan lima warga sipil yang ditangkap saat sedang bersama dua perwira TNI.

Berdasarkan rekonstruksi Polda Sulsel, kelima orang itu ditangkap di tangga dari ruang karaoke menuju lobi hotel dengan barang bukti minuman jenis blue sapphire.

"Mereka wajib lapor. Kami sedang memeriksa rambut mereka. Jadi tunggu hasilnya, sekarang masih di laboratorium."

KSAD Jenderal Mulyono memastikan sanksi pemecatan menanti para perwira menengah yang terlibat narkoba.

Ia memastikan proses hukum berjalan transparan.

"Kami sedang proses, nanti dikenai sanksi sesuai dengan aturan," ujarnya.

Kepala BNN Komjen Budi Waseso mengatakan penangkapan perwira TNI membuktikan peredaran narkoba masuk ke segala lini masyarakat.

Menhan Ryamizard Ryacudu meminta pemecatan terhadap perwira yang terlibat narkoba tidak perlu diulur-ulur.

"Tidak terlalu lama. Hukum harus dilalui, tapi tidak ditunda-tunda," tegas mantan KSAD itu.


Polisi ditangkap

Dari Bangkalan, Jawa Timur, dan Bandung, Jawa Barat, dilaporkan, belasan anggota Polri diduga mengonsumsi narkoba.

Kepala Bagian Humas Polres Bangkalan AK Bidarudin mengatakan ada dua personel di jajaran Polres Bangkalan yang teridentifikasi positif narkoba.

Jumlah itu bagian dari 50 anggota kepolisian yang mengikuti tes urine.

Direktur Direktorat Reserse Narkoba Polda Jabar Kombes Aman Gane menjelaskan 10 anggota Polri kedapatan menyalahgunakan narkoba.
(LN/MG/AM/Pol/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya