Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Kopassus Ingin Terapkan 3S, bukan lagi 3M

Adi/P-4
27/5/2015 00:00
Kopassus Ingin Terapkan 3S, bukan lagi 3M
(MI/ADAM DWI)
Sudah saatnya anggota TNI, khusunya prajurti kopasus, membangun hubungan baik di masyarakat dan media. Hubungan baik yang dibangun Kopassus kepada masyarakat dan media.

Komando Pasukan Khusus Tentara Nasional Angkatan Darat yang merupakan salah satu korps prajurit elite di kalangan TNI dan selama ini disegani, kerap mendapatkan pandangan menakutkan di tengah-tengah masyarakat.

Khususnya pada era Orde Baru, korps baret merah ini begitu ditakuti. Namun, hal tersebut perlu diubah oleh pasuakan khusus ini di zaman dan era pemerintahan setelah reformasi.

Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Angkatan Darat Mayor Jenderal Doni Monardo mengatakan bahwa citra anggota Kopassus yang menyeramkan di masyarkat perlu dihapuskan karena sekarang sudah memasuki zaman reformasi, saat posisi antara prajurit TNI dan masyarakat sama.

"Biasanya anggota Kopassus melakukan 3 M, melotot, marah, mukul," ujar Doni kepada 175 anggota Kopassus yang terdiri dari komandan satuan, komandan batalyon hingga komandan regu, saat memberikan motivasi bagi prajurit Kopassus di Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur, kemarin.

Citra pasukan Kopassus tersebut, kata Doni, perlu diubah agar bisa dekat dengan masyarkat, tapi tetap disegani. "Ubah 3 M itu dengan 3 S, senyum, sapa, dan salam kepada masyarakat," ujarnya. Selain masyarakat secara umum, begitu pun kepada media dan wartawan yang justru kerap mendapatkan intimidasi dan kekerasan dari oknum anggota TNI karena masalah pemberitaan yang dimuat di media. "Sekarang anggota Kopassus perlu memelihara hubungan baik dengan jurnalis atau wartawan, tidak ada lagi kekerasan kepada wartawan," imbuhnya.

Sementara itu, saat pelatihan dan pemberian motivasi tersebut dihadirkan pula Aqua Dwipayana, pengamat kepolisian dan militer, sebagai pemateri. Aqua mengatakan sudah saatnya anggota TNI, khusunya prajurit Kopasus, membangun hubungan baik di masyarakat dan media. Hubungan baik yang dibangun Kopassus kepada masyarakat dan media, kata Aqua, dicontohkan oleh komandannya kepada para anggota.

"Tidak melihat Kopasusnya seperti apa, tetapi melihat siapa komandonya yang memimpin," tambahnya. Komandan perlu memperlihatkan contoh selalu berhubungan baik kepada siapa pun itu lawan bicaranya. "Agar tidak ada kesan angker atau menakutkan meskipun latar belakangnya Kopassus," ujarnya.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko meminta seluruh personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus) untuk lebih humanis kepada rakyat dan menciptakan perdamaian.

"Prajurit TNI dilatih menjadi prajurit rakyat yang profesional.Karena itu, prajurit harus mampu melindungi rakyat Indonesia," kata Panglima TNI.

Moeldoko meminta prajurit Kopassus terus meningkatkan kapasitas dan kemampuannya sebagai satuan elite di TNI-AD.Hal itu penting untuk mengantisipasi berbagai ancaman dari dalam negeri maupun internasional.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik