Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Aceng Ditangkap BNNP di Rutan Malabero

Marliansyah
27/3/2016 06:39
Aceng Ditangkap BNNP di Rutan Malabero
(ANTARA FOTO/David Muharmansyah)

BANDAR sabu yang mengendalikan ope­rasional dari Rumah Tahanan (Rutan) Malabero, Kota Bengkulu, ditangkap. Penangkapan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bengkulu itu menimbulkan perlawanan tahanan lainnya.

Akibatnya, Rutan Kelas IIA yang berada di Kelurahan Malabero, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu, terbakar dan menewaskan lima tahanan pada Jumat (25/3) malam.

“Penangkapan seorang bandar narkoba membuat rutan dibakar oleh tahanan Blok A Sel Nomor 7 akibat diprovokasi oleh bandar beserta tahanan narkoba lainnya,” kata Kapolda Bengkulu Brigjen M Ghufron, di Bengkulu, kemarin.

Ghufron menjelaskan, sebelum terjadinya kerusuhan, BNNP Bengkulu sekitar pukul 20.30 WIB menggeledah rutan tersebut. Penggeledahan ini merupakan tindak lanjut dari pendalaman kasus narkotika sebelumnya. Dalam penggeledahan ini, tahanan Rutan Bengkulu yang merupakan bandar narkoba Edison Irawan alias Aceng ditangkap. Dari sel Aceng ditemukan barang bukti sebanyak setengah kantong plastik sabu.

BNNP dan Polda Bengkulu, ungkap Ghufron, juga menangkap istri Aceng, yakni Wayan Suratmi, Feri (warga Kabupaten Mukomuko) dan Muhammad Husein alias Pacik. Mereka diduga sebagai kaki tangan Aceng.

Peristiwa kebakaran ini, ungkap ­Ghufron, sengaja dilakukan para tahanan. Penyebabnya bukan korsleting atau arus pendek listrik sebagaimana dilansir sebelumnya. Namun, kebakaran yang disengaja sehingga menimbulkan korsleting dan dengan cepat api menjalar. Blok khusus narkoba hingga C habis terbakar. Satu blok khusus ­perempuan terhindar dari peristiwa kebakaran itu.

Sesuai prosedur
Kepala Rutan Malabero Bengkulu Siti Maryam mengatakan kebakaran terjadi begitu cepat ketika tim BNNP Bengkulu menggeledah dan menangkap salah seorang tahanan.

“Ada 17 orang tim BNNP Bengkulu masuk ke ruang tahanan yang dituju lalu mendadak suasana riuh dari ruang tahanan lainnya dan situasi mulai tidak terkendali,” katanya.

Siti membantah terjadi kelalaian dari petugas rutan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Petugas, menurut dia, sudah melakukan tindakan sesuai prosedur ketika akan dilakukan razia oleh pihak BNNP Bengkulu.

Kepala Bagian Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kombes Slamet Pribadi mengatakan pembakaran Rutan Malabero, Bengkulu, merupakan bentuk perlawanan terhadap pemberantasan narkoba.

Slamet mengatakan ada yang merasa bisnisnya terganggu sehingga otomatis melakukan perlawanan. “Apalagi, aparat sekarang makin masif setelah mendapat instruksi dari Presiden,” kata Slamet kepada Media Indonesia, kemarin.

Menurut sumber Media Indonesia di BNN, sebelum penangkapan sebenarnya sudah ada konsolidasi di rumah Kepala Rutan Malabero. “Namun, ada oknum yang membocorkan,” kata sumber itu.

Dikatakan, para tahanan narkoba masih bermain di dalam rutan demi biaya hidup dan upaya hukum sehingga tidak meng­herankan jika penangkapan yang dilakukan petugas selalu berujung di dalam tahanan.

Polisi telah mengevakuasi 250 tahanan ke Lembaga Permasyarakatan Kelas IA Kota Bengkulu. Jumlah tahanan di Rutan ­Malabero sebanyak 259, dari jumlah itu 250 tahanan telah dievakuasi, 4 orang dibawa BNNP untuk dilakukan pengembangan kasus narkoba. Lima orang tewas terbakar, yakni Heru Biliantoro, Endra Novianto, merupakan tahanan kasus narkoba, Agus Purwanto (kasus pencabulan), Medi Satria (tahanan pencurian), dan Agung Nugraha (kasus penggelapan). (Beo/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya