Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pansel Siap Hadapi Tekanan

MI/CAHYA MULYANA
22/5/2015 00:00
Pansel Siap Hadapi Tekanan
(Dok MI)
PRESIDEN Joko Widodo membuat terobosan dalam membentuk Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jokowi memilih sembilan perempuan dengan latar belakang multidisiplin ilmu untuk mencari sosok komisioner KPK. Ekonom Destry Damayanti yang ditunjuk Presiden sebagai ketua pansel siap mengemban amanah tersebut. "Saya pastinya tidak akan bisa menolak perintah Pak Presiden," kata Destry saat dihubungi kemarin. Dia mengaku ditelepon Tim Komunikasi Presiden Jokowi, Teten Masduki, beberapa hari lalu.

Destry yang kini dalam perawatan karena sakit demam berdarah menyatakan akan segera bekerja. Dia menyadari bahwa mengomandani tim seleksi lembaga antirasywah tidak mudah. "Sejak awal saya jelaskan kepada Pak Teten bahwa pansel ini sangat banyak intervensi politik. Saya yakin itu sebab kita lihat sebelumnya bagaimana KPK satu tahun terakhir dan imbasnya akan juga masuk ke pansel ini. Dengan demikian, saya akan menghadapi gelombang intervensi yang cukup kuat," jelas perempuan berkacamata yang menamatkan studi S-2 Field of Regional Science Cornell University, New York, USA, itu.

Kala menghadapi intervensi itu, Destry tidak segan akan melaporkan ke Presiden. "Saya dalam bekerja ingin tenang dan tanpa gangguan intervensi dari pihak mana pun," pungkasnya. Alasan Presiden Jokowi memilih sembilan perempuan ilmuwan, yaitu karena kompetensi, integritas, dan keahlian lengkap. "Dengan kriteria kompetensi ini, saya berharap komisioner yang terpilih (calon-calonnya oleh pansel ini) nanti memiliki kemampuan yang lengkap, yang mampu memperkuat kelembagaan KPK, yang mampu meningkatkan sinergi KPK dengan lembaga penegak hukum lainnya dalam rangka membangun sistem pencegahan dan pemberantasan korupsi," papar Jokowi dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum bertolak ke Malang, kemarin. Usai jumpa pers, Jokowi tidak meluangkan sesi tanya jawab kepada pers. Pun tidak dijelaskan mengapa ia memilih perempuan untuk semua anggota pansel.

Kebutuhan ke depan
Sejumlah kalangan mengapresiasi Pansel KPK. "Ini harus kita apresiasi, baru pertama kali pansel perempuan. Harapannya tidak hanya sekadar apresiasi gender, tapi juga mengharapkan aspek profesionalisme dan independen," ucap Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan di kompleks Senayan, Jakarta, kemarin. Jaksa Agung HM Prasetyo dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti kompak sependapat.

"Jangan meragukan akademisi. Akademisi kepentingannya bagaimana ia mencari yang terbaik," ujarnya. Badrodin menilai kaum hawa lebih teliti dari kaum adam. "Kita berharap bahwa pimpinan KPK yang terpilih itu yang bisa bekerja sama di dalam upaya memberantas korupsi, baik itu pencegahan maupun penindakannya," terang Badrodin.
Dukungan juga datang dari KPK dan aktivis antikorupsi.

"Lebih mewakili kebutuhan KPK ke depan. Ada latar belakang hukum pidana, ekonomi, ada menguasai sosiologi korupsi, ada juga pakar pencucian uang," terang Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo. Mantan penasihat KPK Abdullah Hehamahua berpendapat lain. "Kekhawatiran saya, pimpinan KPK yang terpilih ialah mereka yang pakar tentang korupsi secara teori, bukan praktisi. Akibatnya, akan terjadi desintegrasi di antara komisioner dengan pegawai KPK."

Wakil Ketua KPK Johan Budi SP mengharapkan Pansel KPK mendeklarasi bahwa calon pimpinan KPK jilid IV bersih dari kasus hukum, baik di KPK, kepolisian, maupun kejaksaan. "Itu supaya kalau sudah jadi pimpinan KPK, tidak ada pihak yang mempersoalkan masa lalunya," paparnya di Gedung KPK, Jakarta, kemarin. Pelaksana tugas (Plt) Ketua KPK Taufiequrachman Ruki meminta kaum muda mempersiapkan diri untuk maju menjadi pimpinan KPK. "Saatnya yang lebih muda dari saya ambil alih kepemimpinan," katanya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya