Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
PRESIDEN Joko Widodo meminta para pembantunya berhenti membuat kegaduhan di ranah publik.
Jokowi menegaskan bahwa menteri seharusnya fokus bekerja bukan malah meributkan sesuatu yang belum selesai ia putuskan, salah satunya terkait Blok Masela.
"Menteri jangan ribut. Apalagi, sesuatu yang belum tuntas, yang belum saya putuskan. Ini sebuah pekerjaan besar. Jumat (04/03) sudah saya jawab, masak saya ulang-ulang terus. Para menteri harus fokus pada kerja, bekerja, pelayanan, kerja nyata untuk masyarakat," ucap dia.
Ia mengatakan itu di Jakarta Convention Center, Jakarta, kemarin. Nada bicaranya terdengar meninggi saat meminta para pembantunya jangan gaduh.
Menko Kemaritiman Rizal Ramli dan Menteri ESDM Sudirman Said menjadi sorotan.
Sudirman dan Rizal memperdebatkan pembangunan kilang LNG di Blok Masela.
Kementerian ESDM menginginkan skema pengelolaan gas secara terapung di laut (offshore).
Namun, Rizal lebih setuju dengan pengembangan di darat (onshore).
"Saya perlu banyak dengar dari kiri, kanan, atas, bawah. Kalau hal kecil, langsung saya putuskan. Kalau yang menyangkut jangka panjang, be-tul-betul saya perlu masukan, ada input-input yang betul sehingga keputusannya itu jernih dan benar bagi negara," tegasnya.
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Johan Budi, menambahkan hal yang mendesak untuk segera diputuskan ialah rencana pengembangan atau plan of development (POD) karena akan terkait keputusan investasi final (FID) pada 2018.
"Ada POD dan FID. Kalau FID, kan bisa nanti, tapi yang POD harus diputuskan segera. Ya, mungkin minggu depan di rapat terbatas dengan menteri-menteri terkait," imbuh Johan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (04/03).
Sudah dihubungi
Terkait dengan menteri-menteri yang membuat gaduh, ia mengatakan Presiden telah mengetahui hal itu.
"Saya kok berkeyakinan paling tidak sudah dihubungilah, ya. Tapi apakah akan dipanggil atau tidak, saya tidak tahu," lanjutnya.
Lebih jauh Johan mengatakan keprihatinan Presiden Jokowi juga akan disampaikan langsung saat sidang kabinet bersama para menteri. Diharapkan kegaduhan tidak terjadi lagi.
"Rencana untuk membicarakannya di Sidang Kabinet pernah disampaikan. Mungkin Presiden membicarakan secara umum bahwa menteri jangan gaduh dan berseteru di ranah publik. Apakah sudah dipanggil atau belum, saya belum tahu," pungkasnya.
Di sisi lain, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman mengingatkan perdebatan Blok Masela harus menjadi episode terakhir kegaduhan Kabinet Kerja.
Ia mendorong para menteri memanfaatkan juru bicara kepresidenan bila ada isu-isu krusial dan sensitif.
"Selain Presiden yang bicara, harus ada salah satu menteri atau juru bicara yang ditunjuk terkait keputusan kabinet. Entah itu Menteri Sekretaris Negara, Sekretaris Kabinet, ataupun juru bicara," kata Irman di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (04/03). (Ind/P-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved