8 Ahli Hukum Bersaing Jadi Hakim MK

PANITIA seleksi (pansel) calon hakim konstitusi mengumumkan delapan kandidat yang lolos seleksi administrasi dan tes tertulis. Delapan berasal dari beragam latar belakang, mulai direktur jenderal peraturan perundang-undangan Kementerian Hukum dan HAM Widodo Ekatjahjana hingga mantan jaksa penuntut umum KPK Yudi Kristiana.

Pengumuman nama-nama itu sesuai keputusan pansel calon kakim konstitusi Nomor 06/PANSEL-MK/XII/2019 tanggal 4 Desember 2019 tentang hasil seleksi administrasi dan tes tertulis calon hakim konstitusi yang tertera pada laman Sekretariat Negara, kemarin.   

Delapan nama yang lolos seleksi itu ialah Benediktus Hesto Cipto Handoyo, dosen hukum tata negara Universitas Atma Jaya, Yogyakarta; Bernard L Tanya, dosen Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana, Kupang, Nusa Tenggara Timur; Daniel Yusmic Pancastaki Foekh, dosen Fakultas Hukum Unika Atma Jaya Jakarta.

Selanjutnya, Ida Budiarti, komisioner Komisi Pemilihan Umum (2012-2017) dan saat ini menjadi anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP); Suparman Marzuki, dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta; Umbu Rauta, dosen Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga; Widodo Ekatjahjana, Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan Kementerian dan HAM, serta Yudi Kristiana,  Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Timur.

Menurut ketua pansel Harjono, delapan nama yang lolos seleksi administrasi dan tes tertulis itu akan mengikuti tahap selanjutnya berupa tes wawancara. "Proses berikutnya ialah wawancara. Setelah itu, kita tentukan tiga nama untuk diberikan kepada Presiden," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Wawancara terbuka dan tes kesehatan akan berlangsung pada 11-12 Desember 2019 di aula Gedung 3 Kementerian Sekretariat Negara dan RSPAD. Panitia seleksi mengharapkan masukan dari masyarakat terhadap nama-nama yang dinyatakan lulus seleksi tersebut. Masukan dapat disampaikan ke sekretariat pansel atau melalui e-mail ke alamat [email protected]. (Ant/P-3)