Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
ERA disrupsi telah menempatkan geopolitik terbuka dan terhubung secara cepat di bidang budaya, sosial, ekonomi, dan politik. Itu sebabnya semua komponen bangsa diharapkan tidak abai dalam membangun ketahanan nasional guna menghadapi gerak dinamis keterbukaan geopolitik tersebut.
Demikian orasi ilmiah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani bertajuk Peran Kebudayaan di Era Disrupsi untuk Membentuk Manusia Indonesia Seutuhnya, di Gedung Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta, Kamis (5/9).
Menurut Puan dalam membangun negara sejatinya dilandasi dengan kebudayaan nasional yang kuat dan berkepribadian bangsa Indonesia. Sebab kebudayaan tidak semata-mata ditempatkan sebagai identitas maupun simbol status, namun bagaimana kebudayaan itu difungsikan untuk membentuk cara berpikir, berperilaku, dan berkarya bagi seluruh elemen masyarakat di Tanah Air secara keseluruhan.
Baca juga: Bumikan Pancasila lewat Terobosan Ala Milenial
"Sangat penting memastikan agar negara menjamin terlaksananya pembangunan manusia Indonesia yang berkebudayaan Indonesia," ujarnya.
Menurut dia, apabila kebudayaan yang berkembang di wilayah Indonesia dibiarkan secara alamiah, tidak mustahil kebudayaan transnasional akan menjadi tuan di negeri ini. Tidak akan ada lagi jati diri ke-Indonesiaan, jati diri yang bisa dibanggakan.
"Dalam era disrupsi ini kita semakin dituntut untuk dapat mengimplementasikan kekuatan Pancasila atau gotong royong dalam memajukan bangsa dan negara Indonesia."
Sejarah telah mencatat bahwa sejumlah negara kuat di dunia, seperti Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Jepang, Korsel, dan Jerman, memiliki self respect, self confidence, dan kekuatan berdikari yang terbukti telah memberikan keunggulan negaranya di atas negara-negara lain.
Ada 3 poin agenda strategis nasional di era disrupsi dalam membangun manusia Indonesia yang berlandaskan jiwa bangsa Pancasila, termasuk yang dapat menggerakkan energi bangsa untuk meraih kemajuan Indonesia.
Pertama, memperkuat rasa cinta kepada Tanah Air, bangsa, dan negara. Kedua, memperluas implementasi Gerakan Nasional Revolusi Mental sebagai gerakan untuk membangun cara berpikir, cara kerja, dan cara hidup yang berkemajuan dalam membangun Indonesia berlandaskan Pancasila.
"Ketiga, membangun SDM Indonesia agar memiliki kemampuan daya saing dalam menghadapi kemajuan teknologi, industri, dan keterbukaan informasi," kata dia.
Lebih jauh, imbuhnya, bangsa ini juga sedang berhadapan dengan ancaman yang berasal dari perilaku intoleran dan politik identitas sektarian, yang menentang penghormatan pada lambang negara, keinsyafan akan Pancasila sebagai dasar hidup bangsa, serta apresiasi terhadap keanekaragaman budaya bangsa.
"Hari ini kecenderungan tersebut telah berkembang menjadi ancaman serius bagi eksistensi persatuan Indonesia. Akhir-akhir ini juga Pancasila dan ke-Islaman seperti dipertentangkan. Padahal, Pancasila yang di dalamnya mengandung unsur-unsur ke-Islaman dan kebangsaan adalah laksana dua rel kereta api yang jika keduanya berdampingan dengan kokoh akan dapat mengantarkan NKRI dengan segenap rakyatnya yang majemuk," tandasnya. (Gol/A-3)
Pentingnya membumikan Pancasila melalui Tridharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat.
ANGGOTA DPR RI Daerah Pemilihan Papua, Tonny Tesar, menggandeng Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar kegiatan penguatan implementasi Pancasila di Jayapura, Rabu (20/8).
KETUA Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya merespons polemik hak royalti untuk pemutaran lagu di ruang publik. Ia meminta semua pihak mengedepankan falsafah Pancasila dan tidak saling serang.
KETUA Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri menekankan pentingnya pemahaman sejarah dan refleksi perjuangan para pejuang bangsa Indonesia.
HUT ke-80 Republik Indonesia, ada fenomena pengibaran bendera bajak laut dari anime One Piece. BPIP mengajak generasi muda bijak dalam mengekspresikan kritik sosial
BADAN Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan dukungan penuh terhadap peluncuran Gerakan Nasional Waktu Bermain Anak dan Penguatan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved