Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PARTAI Amanat Nasional (PAN) mengatakan tak mau terlalu percaya diri partainya akan diajak bergabung ke koalisi pendukung Jokowi-Amin. Hal itu salah satunya karena perolehan suara PAN yang tidak terlalu tinggi, hanya 6,9% pada pemilu legislatif 2019.
Wakil Sekjen PAN, Faldo Maldini, mengatakan PAN merupakan partai yang sangat demokratis. Jajaran pengurus dan elite partai sangat medengar pendapat konstituen dari segala lapisan kepengurusan.
Baca juga: Gerindra Buka Peluang Gabung KIK
“Memang di barisan PAN sendiri masih banyak yang ingin tetap berada di barisan oposisi, tetapi yang pengen bergabung juga tidak sedikit,” ujar Faldo, dalam diskusi berjudul Peta Politik Pasca Putusan MK, di Menteng, Jakarta, Sabtu (29/6).
Faldo mengatakan, hingga saat ini memang PAN belum memiliki keputusan apakah akan bergabung dengan koalisi Jokowi atau akan tetap ada di oposisi. Ia mengatakan tidak mau terlalu percaya diri dan yakin akan diajak bergabung dalam koalisi Jokowi.
“Kalau kami, gak mau ke-GR-an, diajak syukur. Kalaupun di barisan oposisi, kalau itu keputusan partai, kami siap," ujar Faldo.
Faldo mengatakan PAN akan membahas lebih lanjut mengenai arah politik partai pasca putusan MK pada rapat kerja nasional (Rakernas). Dijadwalkan rakernas akan dilaksanakan paling lambat dalam watu satu bulan ke depan.
Sementara itu, meski koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga telah resmi membubarkan diri, Faldo mengatakan masih mau melihat dan menunggu arah politik dari Prabowo. Ia mengatakan sikap politik Prabowo psca putusan MK nanti juga akan jadi salah satu pertimbangan PAN dalam menentukan arah politik lima tahun ke depan. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved