Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
MESKI banyak yang menyangsikan, regenerasi di partai politik Indonesia dikatakan sebagai hal yang terus terjadi tanpa jeda. Kader-kader baru terus bermunculan meski setiap partai memiliki sosok lama yang jarang berubah sebagai representasi partai.
Politikus Partai Demokrasi Indonseia Perjuangan (PDIP), Maruarar Sirait, mengatakan di partainya, sosok Megawati Soekarnoputri sering diartikan dengan tak adanya regenerasi. Padahal, kehadiran sosok strategis seperti Megawati sangat dibutuhkan oleh partai politik.
Baca juga: Tjahjo Pastikan Mega Tetap Ketum PDIP
"Ibu Mega diihormati karena perjuangannya di masa lalu dan sekarang dan juga mempersiapkan pemimpin-pemimpin dari PDIP untuk bangsa ke depan," ujar Maruarar, dalam diskusi berjudul Regenerasi Parpol Hanya Basa-Basi atau Harga Mati, di gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/6).
Terus terpilihnya Megawati sebagai Ketua Umum juga merupakan penyaluran dari aspirasi kader-kader PDIP di daerah. Mereka, kata Ara, masih memercayai Megawati sebagai sosok yang dapat memimpin dan mempersatukan.
Lebih lanjut akta dia, berjalannya regenerasi di PDIP bisa terlihat dengan adanya sosok-sosok baru yang berpengaruh. Mulai dari Joko Widodo, Tri Rismamarini, dan Ganjar Pranowo.
Senada dengan Ara, Politikus Demokrat, Hinca Panjaitan, mengaku meski tak selalu tampak kasat mata, regenerasi partai politik sebenarnya terus terjadi, khususnya di daerah. Menurutnya, setiap parpol terus berlomba mencari sosok-sosok baru untuk diusung dalam pemilihan kepala daerah.
"Regenerasi atau generasi untuk memimpin ke depan itu saya mau katakan tidak ada waktu yang kosong di partai politik, belum sempat tarik nafas setelah pilpres dan pileg sudah harus muncul lagi di depan pesta demokrasi lagi di daerah," ujar Hinca.
Baca juga: PDIP Bahas Rencana Strategis di Rakernas secara Tertutup
Hinca mengatakan setiap partai politik memiliki caranya sendiri untuk melakukan regenerasi. Namun, ia setuju untuk dibutuhkan satu sosok simbolis yang menjadi representasi partai. Sosok tersebut harus sosok yang berpengaruh, mampu mempersatukan dan menarik dukungan publik.
"Karena partai ini memang harus penuh dengan wibawa pemimpinnya penuh wibawa," pungkasnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved