Bawaslu Galang Dana untuk Penyelenggara Pemilu

KETUA Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Abhan mengatakan pihaknya telah menggalang dana untuk para penyelenggara Pemilu yang terkena musibah selama menjalankan tugas.

"Hasil donasi kami dari internal Bawaslu, sekretariat terkumpul dan kami berikan. Santunan ini tidak seberapa dengan pengorbanan bapak ibu semua para pahlawan demokrasi," kata Abhan, ketika pemberian santunan di Bawaslu, Jakarta Pusat, Kamis (2/5).

Selain itu, pihaknya akan memberikan sejumlah santunan yang telah mendapatkan persetujuan Kementerian Keuangan.

"Angaran ini anggaran negara dan sudah dapat persetujuan Kemenkeu dan hari ini kami akan serahkan," kata Abhan.

Ia merinci jajaran Bawaslu sampai hari ini yang tercatat terdapat 92 orang yang meninggal dunia. Selain itu, ada pula yang harus dirawat inap sebanyak 398 orang dan rawat jalan sebanyak 1592. 

Kemudian ia mengatakan ada yang mengalami kecelakaan dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pemilu sebanyak 250 orang.

"Kemudian ada petugas yang mengalami kekerasan 20 orang," kata Abhan.

Baca juga: Bawaslu akan Bersurat ke BPN dan TKN untuk Jaga Suasana

Ia menyoroti panjangnya proses Pemilu kali ini menjadi salah satu faktor jatuhnya korban jiwa. Ia mengatakan tahapan Pemilu dimulai sejak 17 Agustus 2017 dan hingga saat ini masih menyelenggarakan tahapan tahapan rekapitulasi sampai 22 Mei mendatang.

"Pelaksanaan pesta demokrasi kita berduka dengan meninggalnya beberapa kawan-kawan kita penyelenggara pemilu baik KPU dan Bawaslu," kata Abhan.

Untuk itu, ia juga mengajak masyarakat untuk mendoakan petugas yang menjadi korban maupun yang tengah menjalani pengobatan, hingga semuanya sehat seperti sediak kala.

"Kita mendoakan semoga sahabat kita uang telah mendahului kita diterima di sisi Allah dan keluarga diberikan ketabahan dan kesabaran. Jajaran pengawas pemilu yang sakit di rumah sakit dan rawat jalan segera mendapatkan pengobatan dan kesembuhan," kata Abhan. (A-5)