Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Menakar Survei Elektabilitas Caleg 

Kisar Rajaguguk
13/2/2019 23:05
Menakar Survei Elektabilitas Caleg 
(MI/Duta)

SURVEI terhadap tingkat keterpilihan calon legislatif (caleg), bisa dianggap sebagai bentuk penggiringan opini kepada masyarakat untuk memenangkan caleg dari partai tertentu.

Ketua Umum Koalisi Pengawas Pemilu Bersih (KPPB) Iman Zuliansyah mengimbau masyarakat untuk tidak cepat percaya terhadap hasil survei terhadap caleg yang dirilis sebuah lembaga survei.

"Saya menduga survei dilakukan berdasarkan pesanan, dan untuk menaikan elektabilitas caleg tertentu dan menjatuhkan lawan-lawannya," kata Iman di Depok, Jawa Barat, Rabu (13/2)

Dikatakan Iman, lain halnya jika lembaga itu melakukan survei terhadap elektabilitas partai yang jangkauannya adalah nasional. 

"Kalau itu sah-sah saja, karena tidak ada tolok ukurnya. Tetapi kalau caleg ruang lingkupnya hanya regional, tentu ini merugikan," tukasnya.

Menurutnya, jika survei dilakukan di luar KPU dan partai politik untuk caleg dengan daerah pemilihan (dapil) di masing-masing hasilnya dianggap subjektif. 

"Tetapi jika bicara partai secara nasional, itu baru bisa dikatakan objektif, tetapi itu juga tergantung opini masyarakat, karena di setiap provinsi berbeda," tambah Iman.

Kendati demikian, lanjut Iman, jika berbicara caleg itu bisa lebih tinggi dari calon lainnya, ini yang harus diklarifikasi validasi datanya.

Dicontohkannya, jika dia membayar lembaga survei, bisa saja diarahkan agar mereka mengambil sampling dari wilayah di mana Iman punya kekuatan dukungan (basis massa). Dengan demikian secara otomatis hasil survei itu menjadikan Iman sebagai caleg dengan elektabilitas tertinggi dibanding lainnya.

"Parahnya, hasil survei ini dipakai untuk menyudutkan calon tertentu sebagai penggiringan opini ke masyarakat. Ini semata-mata untuk menguatkan pendapat kalau hasil survei dan mengajak masyarakat untuk memilih calon yang dianggap mendapatkan suara terbanyak dalam survei," katanya.

Ironisnya, hasil survei yang telah dirilis tersebut itu juga telah disodorkan tim sukses caleg kepada Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) di dapil mereka untuk menguatkan argumentasi.

"Pilihlah saya, karena hasil survei menunjukan pendukung saya lebih banyak dari calon lainnya. Jadi saya bakalan melenggang ke DPR," papar penggiat LSM tersebut menirukan ucapan salah satu RT di wilayah Jakarta Barat.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak cepat percaya dengan hasil survei yang disebar, dan sudah dirilis beberapa media daring beberapa waktu lalu.

"Hasil survei setiap caleg ada di partai masing-masing dan KPU. Nah, kalau masyarakat mau percaya survei, tanyalah ke partai yang bersangkutan. Ini untuk menghindari penggiringan opini yang menguntungkan caleg tertentu, namun merugikan yang lain," pungkasnya. (O-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya