Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Muslimat NU Ajak Anak Bangsa Rawat Toleransi dan Keberagaman

Rudy Polycarpus
27/1/2019 17:20
Muslimat NU Ajak Anak Bangsa Rawat Toleransi dan Keberagaman
( ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/)

MODERASI Islam menjadi salah satu kunci merawat keberagaman dan toleransi bangsa.

Pesan menjaga toleransi ini menjadi tema utama dalam perayaan Hari Lahir (Harlah) Ke-73 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (27/1).

Di hadapan puluhan ribu peserta yang hadir, Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan, pemikiran-pemikiran moderat selama ini menjadi arus utama ajaran NU.

"Maka aswaja (ahlissunnah wal jamaah) mengajarkan tasamuh toleransi. Berbeda harus kita hadirkan bagian yang berfastabiqul khairat. Guna menyelaraskan antara keberagaman dan toleransi di Indonesia, moderasi itu menjadi kuncinya," ujar Khofifah.

Hadir dalam acara itu Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Keduanya juga didampingi para menteri, antara lain Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.


Baca juga: Muslimat NU Gelar Perayaan Harlah Ke-73


Pesan senada juga disampaikan Presiden yang menilai Indonesia memang sudah ditakdirkan menjadi bangsa yang berbeda-beda. Dan, hal itu merupakan sebuah anugerah.

Oleh sebab itu, Jokowi menyerukan kepada seluruh Muslimat NU dari daerah mempererat toleransi. Utamanya memasuki tahun politik seperti sekarang ini karena belakangan tak jarang ditemukan antar-tetangga dan saudara tak saling menyapa karena perbedaan pandangan politik.

"Marilah kita jaga ukhuwah kita, ukhuwah islamiyah, ukhuwah watoniyah kita. Jangan sampai dengan adanya perbedaan yang tadi saya sebutkan kita tak seperti saudara," pungkasnya

Dalam acara itu, ada penyanyi Tompi dan Hadad Alwi yang mengalunkan Tala al Badru ‘Alayna. Muslimat NU juga mendatangkan 999 penari sufi dari Pondok Pesantren Sabilil Muttaqin, Takeran, Magetan, Jawa Timur.

Presiden Jokowi tak hanya menyampaikan kata sambutan. Mantan wali kota Surakarta itu ikut larut bersama ratusan ribu nahdiyin menyanyikan Ya Lal Wathan yang menjadi mars Banser.

Jokowi tampak fasih menyanyikan lirik demi lirik lagu karya KH Abdul Wahab Hasbullah itu. Berpeci dan bersarung, Jokowi menyanyikan lagu itu sembari berdiri di samping Ibu Negara Iriana dan Ketua Umum PBNU Kh Said Aqil Siroj. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya