Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
WADAH Pegawai (WP) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga pelaku teror bom di kediaman dua pimpinan, Agus Rahardjo dan Laode M Syarif, sama dengan pelaku teror penyidik dan pegawai sebelumnya. Alasannya, terdapat beberapa kemiripan cara meneror dari pelaku.
KPK membuka rekaman kamera pemantau (CCTV) di penyerangan terhadap penyidik Kompol Afif. Dalam rekaman itu, terlihat dua orang menggunakan motor dengan penutup wajah.
"Pertama pelakunya dua orang yang naik motor, tapi wajahnya ditutupi, punya korelasi yang sama dengan pelakunya bang Afif, bom, kemudian air keras mobil, bang Novel (Novel Baswedan) juga," kata Ketua WP KPK, Yudi Purnomo Harahap, di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (9/1).
Yudi yakin aksi teror terhadap KPK bakal terus terjadi. Apalagi, kata dia, jika pihak kepolisian tidak mengungkap pelaku teror-teror tersebut.
"Kami juga yakin ini bukanlah yang terakhir bisa jadi besok ada penyelidik, jaksa atau petugas KPK lainnya yang diteror," kata dia.
Yudi berharap pemerintah benar-benar serius menuntaskan kasus teror terhadap pegawai KPK. Terpenting, polisi bisa mengungkap otak di balik penyerangan tersebut.
Kediaman dua pimpinan KPK yakni Agus Rahardjo dan Laode M Syarif mendapat teror bom dari orang tak dikenal. Peristiwa teror ini, terjadi dalam waktu bersamaan.
Polda Metro Jaya telah menurunkan tim khusus dibantu Densus 88 untuk mendalami teror tersebut. CCTV dari rumah Agus dan Laode pun tengah diperiksa untuk mencari identitas pelaku. (Medcom/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved