Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
PENGAMAT ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Rimawan Pradiptyo mengatakan selama ini korporasi menjadi pihak yang paling banyak berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selain itu, pihak korporasi juga menjadi pihak yang menimbulkan kerugian negara.
Rimawan mengatakan dari tahun 2001 hingga 2015, korupsi paling tinggi dilakukan oleh korporasi dengan total Rp119,7 triliun. Dibandingkan dengan jumlah korupsi secara keseluruhan, kata Rimawan, 59% dilakukan oleh pihak swasta.
"Total korupsi yang tercatat di database lembaga riset kami itu sampai 2015 ada Rp203,6 triliun, berarti 59% dilakukan korporasi swasta," kata Rimawan di acara Hari Antikorupsi Dunia di Bidakara Hotel Jakarta, Rabu (5/12).
Baca juga: KPK Perlu Perbaiki Standar Penanganan Korupsi Korporasi
Dari jumlah pelaku korupsi, Rimawan mengatakan, didominasi oleh pihak swasta. Ia mengatakan 504 pelaku dari korporasi swasta dan 185 dari BUMN dan BUMD. "Ini yang menarik sekaligus titik yang paling rawan," tandas Rimawan.
Melihat angka tersebut, Rimawan mengaku selama ini KPK sudah melakukan upaya pencegahan dimulai dengan diskusi dan pendekatan kepada pelaku usaha. Lalu, dengan diluncurkannya buku pencegahan ini diharapkan menjadi sistem terpadu yang benar-benar dilaksanakan oleh korporasi.
"Setelah melalui diskusi yang panjang saya rasa ini sudah pas. Panduan ini diharapkan mampu menjawab sektor yang paling rawan korupsi ini," kata Rimawan. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved