Luhut Pastikan Perusahaan Pembakar Hutan Masuk dalam Daftar Hitam

Tesa Oktiana Surbakti
16/9/2015 00:00
 Luhut Pastikan Perusahaan Pembakar Hutan Masuk dalam Daftar Hitam
(ANTARA/Fiqman Sunandar)
Bencana kabut asap akibat kebakaran hutan telah membahayakan kehidupan masyarakat yang tersebar di berbagai wilayah seperti Sumatera dan Kalimantan. Pihak kepolisian pun telah menetapkan 126 orang sebagai tersangka, serta mengungkapkan keterlibatan 24 perusahaan dalam praktik pembakaran hutan.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pemerintah telah mengambil langkah tegas dengan memasukkan pimpinan serta jajaran perusahaan terkait kebakaran hutan, ke dalam daftar hitam (blacklist). Dengan demikian perusahaan tersebut bakal terganjal dalam mengajukan izin usaha. Dia pun memastikan pemerintah tidak akan berkompromi terhadap para pelaku pembakaran hutan. Tanpa ragu, sebagai jaminan, Luhut bahkan mempertaruhkan reputasinya bila pelaku pembakaran hutan masih leluasa melakukan hal serupa.

"Kita akan ambil tindakan tegas terhadap pemilik konsesi-konsesi. Saya minta nama direksi, komisaris atau pemilik lahan atau perusahaan, dicatat dan diumumkan. Tidak ada kompromi terhadap tindakan yang sudah membahayakan kesehatan sekian ratus ribu penduduk di Indonesia," ucap Luhut dengan nada meninggi, sebelum memulai International Maritime Security Symposium 2015 di Jakarta, Rabu (16/9).

Luhut menuturkan pihaknya terus mengintensifkan koordinasi dengan lembaga terkait, seperti Kepolisian Republik Indonesia dan Kejaksaan Agung, untuk mempertegas penegakan hukum terhadap pelaku.

"Kami sudah koordinasi dengan polisi dan jaksa agung bahwa tidak ada kompromi terhadap pelaku," cetusnya.

Sebagai tindak lanjut penanggulangan asap, pemerintah dikatakannya masih berupaya membuat hujan buatan dengan menebar garam melalui helikopter. Upaya tersebut mulai membuahkan hasil, Luhut mengungkapkan dari hasil pengamatan di sejumlah wilayah yang terkena bencana asap, perlahan telah diguyur hujan.

"Sudah ada updating, hujan deras mulai merambah daerah Palembang, Riau. Sebelumnya di Riau kita sebarkan 100 ton garam, lalu Palembang sebanyak 70 ton garam. Anggota TNI dan Polri yang dikirim untuk penanganan mencapai 3.000 personel," urai dia.

Luhut tidak menampik membuka lahan perkebunan dengan teknik pembakaran, jauh lebih hemat ketimbang dengan teknik seturut prosedur yang benar. Dia menaksir untuk membuka lahan 100 hektar dengan prosuder yang sesuai ketentuan, menghabiskan anggaran Rp 25 miliar. "Kalau dibakar jelas lebih murah," seru dia.(Q-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya