Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
POLDA Jawa Barat bersama Bareskrim Polri berhasil mengamankan orang yang membawa bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) terkait dengan kasus pembakaran bendera tersebut yang terjadi pada peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Garut, Jawa Barat. “Sudah (diamankan),” kata Kabareskrim Polri Komjen Arief Sulistyanto melalui pesan singkat, kemarin.
Menurut dia, pembawa bendera yang berinisial US itu diamankan polisi di tempat kerjanya di Jalan Laswi, Bandung, Jabar, kemarin.
Saat ini, status US masih sebagai saksi. Ia diamankan untuk kepentingan penyelidikan kasus dan US diketahui bukan merupakan peserta acara HSN.
Saat ini penyidik masih meminta keterangan pria asal Garut itu seputar motifnya membawa bendera HTI ke peringatan Hari Santri. “Sekarang masih menunggu hasil pemeriksaan US,” katanya.
Sebelumnya, pada Senin (22/1) terjadi pembakaran bendera yang diduga dilakukan tiga anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama dalam acara HSN di Alun-Alun Limbangan, Garut.
Sekretaris Jendral PBNU Helmy Faishal Zaini menyampaikan bahwa ada upaya sistematis infiltrasi dengan pengibaran bendera yang diduga simbol ormas terlarang HTI pada HSN di sejumlah daerah.
Polisi menduga bendera yang dibakar tersebut merupakan bendera HTI, ormas yang telah dilarang pemerintah.
Sementara itu, Gerakan Pemuda Ansor menyiagakan 2.000 anggota Ansor-Banser untuk mengantisipasi Aksi Bela Tauhid yang rencananya dilakukan di Jakarta hari ini.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan titik kumpul massa ada di Patung Kuda, Jakarta Pusat, setelah itu massa akan menuju Gedung Kemenko Polhukam.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengimbau masyarakat tidak menggelar demonstrasi terkait dengan kasus pembakaran bendera berlafal tauhid yang diduga milik HTI itu.
“Jangan sampai setiap kelompok membuat dalil hukum masing-masing,” ujarnya di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, kemarin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved