Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Umat Islam Diminta Tetap Tenang

(Bay/Ins/DW/AD/RF/FR/JI/X-10)
25/10/2018 08:25
Umat Islam Diminta Tetap Tenang
(ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

WAKIL Ketua Umum Dewan Per­timbangan MUI, KH Didin Ha­fidhuddin, meminta umat Islam untuk tenang menyikapi kasus pembakaran bendera di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

“Kita mengharapkan kepa­da yang tidak setuju untuk tidak meneruskan aksinya. Kemudian kita berhenti dan tenang atau cooling down. Mari kita melakukan muhasa­bah, melakukan introspeksi diri dimana letak kesalahan masing-masing,” ujar Didin seusai Rapat Pleno Wantim MUI di Gedung MUI Jakarta, ke­marin.

Mantan Ketua Umum Baz­nas ini menegaskan kasus pem­bakaran bendera ini tidak dibahas secara khusus dalam rapat pleno itu. Namun, dia mengingatkan umat Islam waspada karena khawatir kasus ini dimanfaatkan untuk politik devide et impera atau politik mengadu domba.

“Kita harus hati-hati terhadap politik memecah belah kelompok umat dengan kelompok yang lain. Hal itu sekilas yang kita bicarakan tidak sampai menjadi topik khusus karena sudah dibahas pada pertemuan sebelumnya,’’ ungkap Didin.

Didin mengutarakan, pada pertemuan sebelumnya, MUI menyatakan penyesalan terhadap siapa pun juga yang membakar bendera yang ter­­tera kalimat tauhid, yang kemudian dinyatakan bukan bendera tauhid oleh ormas ter­tentu. “Namun, apa pun juga perbuatan ini telah menimbul­kan kegaduhan dan kita tidak ingin berulang karena ini menghabiskan energi kita semua,“ ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Ya­qut Cholil Qoumas meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi akibat pembakaran bendera yang mereka yakini sebagai bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

“Kami meminta maaf kepa­da seluruh masyarakat atas kegaduhan yang terjadi, tetapi bukan atas pembakaran ben­de­ra HTI,” kata Yaqut di Jakar­ta, kema­rin.

Yaqut mengatakan GP Ansor dan Barisan Ansor Serbagu­na (Banser) tetap pada posi­si menolak HTI dan simbol-simbol mereka.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya