Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Presiden: Pemimpin Daerah Jangan Terjebak Rutinitas

Anshar Dwi Wibowo
13/5/2015 00:00
Presiden: Pemimpin Daerah Jangan Terjebak Rutinitas
(--(ANTARA/Andika Wahyu))
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi)mengingatkan seluruh gubernur, bupati, dan wali kota tidak terjebak dalam rutinitas di pemerintahan. Pemimpin daerah harus merancang dan mengoptimalkan strategi pembangunan perekonomian daerah.

"Saya lihat, banyak sekali potensi daerah, banyak sekali kekuatan ekonomi di daerah yang tidak terangkat dengan baik karena pimpinan daerah terjebak pada rutinitas seharian di pemerintahan," ujar Jokowi dalam acara Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia International Trade and Investment Summit 2015 di Jakarta, Rabu (13/5).

Oleh karena itu, Jokowi menambahkan, antara pemimpin daerah harus menjalin komunikasi yang baik. Salah satu kegunannya untuk perdagangan komoditas yang dimiliki masing-masing wilayah.

"Saya beri contoh, misalnya di suatu daerah beras terlalu melimpah padahal ada di daerah lain berasnya tidak ada. Harusnya, tanpa harus melewati pihak kedua, ketiga, keempat, bisa langsung komunikasi dilakukan oleh antar bupati, walikot-walikota. Tapi inilah yang daerah belum lakukan," katanya.

Selain itu, Jokowi mengungkapkan, sektor investasi juga masih menjadi masalah. Menonjolkan potensi daerah sangatlah penting jangan sampai sebuah kota yang mempunyai keunggulan kakao malah justru menawarkan investasi untuk komoditas lainnya. Atau sebuah wilayah yang memiliki potensi lahan pertanian luas justru berubah menjadi kawasan industri.

"Harusnya potensi besar itu yang harus ditawarkan lebih dulu," katanya.

Pun, perlu komunikasi yang baik dengan pemerintah pusat untuk pengembangan potensi wilayah. Jokowi mencontohkan, Merauke dikembangkan menjadi lumbung padi nasional dalam tiga tahun ke depan sebab pemerintah daerah aktif mengomunikasikannya dengan pemerintah pusat.

"Ini kekuatan besar, tapi karena tidak diangkat, tidak dikomunikasikan dengan pemerintah pusat kita enggak tahu. Setelah kita lihat kemarin, sudah kita coba, maka sekian tahun akan dikerjakan," ucapnya.

Jokowi berharap, ke depannya seluruh bahan mentah di daerah tidak lagi diekspor. Harus melalui proses industrialisasi sehingga mempunyai nilai tambah. Dengan begitu, penciptaan lapangan pekerjaan juga bertambah. (Q-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya