Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

DPS Pilpres 2019,185 Juta Pemilih

Nurjiyanto
13/7/2018 09:00
DPS Pilpres 2019,185 Juta Pemilih
PLENO TERBUKA REKAPITULASI PENETAPAN DPS: Ketua KPU Arief Budiman (kiri) memberikan hasil Rapat Pleno Terbuka Perubahan Rekapitulasi DPS Pemilu 2019 kepada anggota Bawaslu M Afi fuddin di Jakarta, kemarin. Rapat tersebut untuk merekapitulasi DPS dari empat(MI/BARY FATHAHILAH)

KPU menetapkan sebanyak 185 juta daftar pemilih sementara (DPS) untuk Pemilu 2019. Jumlah tersebut mengalami perubahan setelah adanya tambahan dari 4 kabupaten/kota di Papua yang sebelumnya belum melakukan penetapan DPS.

Komisioner KPU Viryan Aziz mengatakan rincian penambahan tersebut berasal dari Kabupaten Intan Jaya 81.415, Kabupaten Mimika 237.179, Mamberango Tengah 33.265, dan Lanny Jaya 186.534.

"Dengan demikian kami menetapkan DPS kita 185.639.674 pemilih serta 801.838 TPS. Setelah DPS ditetapkan, kami akan melakukan tahapan perbaikan penyusunan daftar pemilih sementara hasil perbaikan(DPSHP) nanti," ujarnya saat ditemui setelah melakukan rapat pleno perubahan DPS di Jakarta Selatan, kemarin.

Menurutnya, DPS yang tercatat sebelum adanya penambahan dari 4 daerah ini ialah 185.098.281 pemilih. Artinya, ada penambahan sebanyak 541.393 pemilih untuk saat ini.

Jumlah DPS yang baru ini berdasarkan dari 34 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.201 kecamatan, 83.370 desa/kelurahan, 801.838 TPS serta terdiri dari 92.843.299 pemilih laki-laki dan 92. 796 375 perempuan.

Viryan mengatakan nantinya data tersebut akan berlanjut ke proses penyusunan DPSHP sebelum ditetapkan menjadi DPT pada Agustus mendatang.

Soal potensi adanya pemilih ganda untuk pemilih di luar negeri, Viryan telah mengatisipasi hal tersebut dengan melakukan verifikasi melalui program Sistem Informasi Daftar Pemilih (Sidalih). Sebab data pemilih luar negeri nantinya akan masuk lebih dulu ke data KPU karena menggunakan sistem early vote.

"Jadi setelah melakukan tahapan perbaikan penyusunan DPSHP baru akan kita tetapkan DPT," ungkapnya.

Sebelumnya, pada 23 Juni lalu, KPU resmi menetapkan daftar pemilih sementara Pemilu 2019 sebanyak 185.098.281 orang.

Data ini diperoleh berdasarkan rekapitulasi dari 510 kabupaten/kota, 7.131 kecamatan, serta 82.727 kelurahan dan desa.

Jumlah TPS sementara tercatat sebanyak 799.855 titik. Empat daerah di Papua saat itu belum termasuk data DPS yang ditetapkan pada 23 Juni.

Pemilih tertinggi

Bawaslu mencatat persentase pemilih tertinggi pada Pilkada 2018 terjadi di Papua dengan jumlah pemilih 2.910.510 orang atau 84% DPT.

"Jadi kalau target KPU 77%, kami melihat hanya Provinsi Papua yang targetnya melampaui angka KPU," kata anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin.

Persentase partisipasi pemilih terbanyak berikutnya tercatat di Provinsi Kalimantan Barat (75%) dan Kalimantan Timur (74%). Sebaliknya, partisipasi pemilih terendah terjadi di Riau (58%) dan Kalimantan Timur (58%) dan di Sumatra Utara dengan persentase 62%.

Secara keseluruhan, dari pelaksanaan pilgub serentak di 17 provinsi, Bawaslu mencatat angka partisipasi pemilih sebesar 69% atau sejumlah 98.592.326 pemilih. Persentase tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan catatan KPU yang mengklaim partisipasi Pilkada 2018 sebanyak 73,24%.

Sementara itu, angka partisipasi pemilih difabel dalam Pilkada 2018 tercatat sebanyak 87.522 pemilih atau 49%.

Angka pemilih difabel terbanyak berada di Provinsi Jawa Barat sejumlah 18.007 pemilih (43%), Jawa Timur sebanyak 13.457 pemilih (42%), dan di Jawa Tengah sejumlah 11.872 pemilih (32%). (P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik