Pilkada Jateng Bisa Berintegritas

KPK memberikan pembekalan antikorupsi kepada pasangan calon kepala daerah tingkat provinsi, kabupaten, dan kota di Provinsi Jawa Tengah. Tujuan pembekalan itu untuk mewujudkan pilkada yang berintegritas.

Penasihat KPK Mohammad Tsani Annafari saat Pembekalan Antikorupsi dan Deklarasi LHKPN Kepala Daerah Se-Jateng 2018 di Quest Hotel, Semarang, kemarin, mengatakan kepala daerah di semua tingkatan merupakan pang-lima antikorupsi tertinggi di setiap daerah dan menjadi contoh untuk jajarannya.

Ia menyebutkan jumlah anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk menyelenggarakan Pilgub Jateng dan pilkada di tujuh kabupaten/kota di Jateng pada 2018 sangat besar.

"Biaya untuk Pilgub Jateng 2018 Rp900 miliar dan pilkada di tujuh kabupaten/kota mencapai Rp1,3 triliun," ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, sangat rugi jika kepala daerah masuk penjara akibat ditangkap KPK karena melakukan tindak pidana korupsi.

Menurut Tsani, indeks angka korupsi di Indonesia berada pada urutan 96 dari 180 negara di dunia, dan korupsi terbesar dari sektor politik dilakukan kepala daerah.

"Ini berarti persepsi politik kita belum pro dengan pencegahan korupsi. Bisa kita lihat anggota dewan kita dalam memutuskan undang-undang kita bagaimana hasilnya," katanya.

Pilkada di tujuh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah pada 2018 diikuti 21 pasangan calon bupati/wali kota, sedangkan Pilgub Jateng 2018 diikuti dua pasang calon, yaitu Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen dan Sudirman Said-Ida Fauziyah.

Peringatkan

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang hadir dalam acara itu memperingatkan calon kepala daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota di Jawa Tengah agar tidak melakukan berbagai praktik tindak pidana korupsi.

"Mengingatkan agar calon kepala daerah untuk lebih memahami area rawan korupsi dan lebih memahami sistem tata kelola pemerintahan yang lebih berwibawa dan lebih bermartabat," jelasnya.

Mendagri menyambut baik pengumuman LHKPN dari tiap calon kepala daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota oleh KPU sebagai bentuk transparansi serta upaya pencegahan korupsi.

Dalam LHKPN, Ida Fauziah menjadi kandidat terkaya, yakni Rp19,8 miliar. Menurut Ketua KPU Jateng Joko Purnomo, kekayaan Ida naik empat kali lipat dari harta yang dilaporkan terakhir pada 23 Oktober 2014. Kala itu harta Ida tercatat sebanyak Rp5.061.599.605.

Joko mengatakan dua pasang calon baik gubernur maupun wakil gubernur sebelumnya telah melapor harta kekayaan saat hendak mendaftar di KPU.

Calon gubenur Sudirman Said mengantongi kekayaan sebesar Rp4,6 miliar. Harta Sudirman naik sedikit dari laporan LHKPN terakhir pada 6 Oktober 2016. Kala itu, ia mengantongi harta sebesar Rp3.813.472.050.

Adapun harta pasangan calon nomor urut 1 jauh di bawah penantangnya. Ganjar Pranowo hanya mengantongi kekayaan sebesar Rp6,7 miliar. Jumlah itu naik jika dibandingkan dengan laporan LHKPN pada 2014, yakni sebesar Rp3.793.595.672. Pasangan Ganjar, Taj Yasin, memiliki kekayaan sebesar Rp3,06 miliar. (Ant/P-1)