Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
KIAN dekatnya waktu pendaftaran capres dan cawapres memunculkan sejumlah nama yang dijagokan untuk mendampingi Joko Widodo dalam Pilpres 2019. Namun, dengan elektabilitas Jokowi yang sudah cukup tinggi, siapa pun cawapres pendampingnya, Jokowi diprediksi tetap unggul.
Menurut hasil survei paling mutakhir dari Indikator Politik Indonesia yang dirilis kemarin, Jokowi diprediksi masih unggul dari para pesaingnya, termasuk Prabowo Subianto.
Survei melibatkan 1.200 responden, dilakukan pada 25-31 Maret 2018 melalui random sampling dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error plus minus 2,9%.
"Jika Jokowi head to head dengan Prabowo Subianto dibandingkan enam bulan lalu, dukungan masing-masing tidak berubah. Tetapi Jokowi tampak semakin solid dalam segmen potensialnya yang terlihat dengan tren positif pada simulasi terbuka dan daftar pilihan yang melibatkan banyak nama calon, dengan nama calon lainnya stagnan," terang Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi persnya di Jakarta, kemarin.
Untuk cawapres Jokowi dari total 19 nama yang ditanyakan dalam survei, Agus Harimukti Yudhoyono (AHY) menjadi nama paling diinginkan mendampingi Jokowi dengan 16,3%. Menurut Burhanudin, hal itu mungkin disebabkan AHY saat ini sering turun ke lapangan. Berikutnya terdapat nama Anies Baswedan (13%), Gatot Nurmantyo (7%), Sri Mulyani (6,1%), dan Mahfud MD (5%).
Saat menanggapi hasil survei itu, Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh meyakini Jokowi akan memilih calon yang dianggap bisa bekerja sama dengan dirinya. NasDem pun menyatakan tetap pada komitmen untuk membebaskan Jokowi memilih cawapres.
"Kita tidak punya cawapres bagi Jokowi karena kami sudah punya capres, yakni Pak Jokowi. Kita minta capres kita mencari cawapres yang cocok sebagai pendamping," terang Surya Paloh.
Wakil Ketua Bidang Pratama DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo pun menyatakan Golkar membebaskan Jokowi memilih wapres. "Jokowi dapat menentukan figur yang mendukungnya lima tahun kedepan." (Dro/X-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved