Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Jaksa Agung dan KSAL Bahas Program Jaksa Masuk Laut

Gol/P-3
02/5/2018 09:10
Jaksa Agung dan KSAL Bahas Program Jaksa Masuk Laut
Jaksa Agung HM Prasetyo (kanan) menerima cendera mata dari Kepala Staf TNI-AL Laksamana Ade Supandi di Markas Komando Lintas Laut Militer TNI-AL di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (30/4).(PUSPENKUM KEJAKSAAN)

KEAKRABAN terlihat ketika Jaksa Agung HM Prasetyo bersama rombongan Korps Adhyaksa menyambangi Markas Komando Lintas Laut Militer TNI-AL di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (30/4) pagi. Di sana, Kepala Staf TNI-AL (KSAL) Laksamana Ade Supandi dan jajarannya telah bersiap menyambut.

Setelah beberapa saat berjabat tangan dan melepas tawa, rombongan institusi penegak hukum dan prajurit militer yang dikenal dengan moto Jalesveva Jayamahe, itu bergegas menapaki anak tangga KRI Surabaya 591, kapal dengan spesifikasi Landing Platform Dock Commando yang memiliki berbagai kelebihan tempur.

Tidak kurang selama 4 jam, armada milik TNI-AL itu membawa rombongan dalam pelayaran yang menyenangkan menuju pulau terdepan gugusan Kepulauan Seribu.

Sembari menikmati secangkir kopi, Prasetyo pun mengapre- siasi inisiatif Laksamana Ade Supandi dan pasukannya untuk semakin mempererat hubungan kerja sama kedua instansi itu.

"Sekalipun kita memakai seragam yang berbeda, sejatinya kita memiliki tekat serta tanggung jawab yang sama dalam mengawal berlangsungnya kehidupan demokrasi yang menjamin tetap terjaganya NKRI berdasarkan hukum," ujar Prasetyo melalui keterangan tertulis, kemarin.

Pada kesempatan itu, Prasetyo juga membahas sejumlah kegiatan yang dilakukan kejaksaan, seperti Program Jaksa Masuk Laut. Menurut dia, program tersebut dapat meningkatkan pemahaman hukum kepada masyarakat nelayan, petambak, maupun pembudi daya perairan.

Ia menjelaskan maraknya tindak pidana perikanan tidak sekadar ancaman bagi sumber kekayaan alam Indonesia. Bahkan, selain mengganggu upaya pemerintah untuk melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan, pelanggaran hukum itu dapat pula menjadi ancaman besar bagi kedaulatan perairan Indonesia.

"Melalui Program Jaksa Masuk Laut, Kejaksaan dan TNI-AL bersama-sama membangun kesadaran dari masyarakat untuk menjaga laut Indonesia dari berbagai dimensi kejahatan, sekaligus mengefektifkan koordinasi dalam proses penegakan hukum," kata Prasetyo. (Gol/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya