Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
HASIL survei Indo Barometer menunjukkan elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhamul Ulum (Rindu) sebesar 36,7%, mengungguli pesaing terdekat mereka, Deddy Mizwar-Dedy Mulyadi (2DM) dengan elektabilitas 31,3%.
"Dari simulasi menggunakan surat suara, tingkat keterpilihan pasangan Rindu sebesar 36,7%, selisih 5,4% dari pasangan 2DM yang memperoleh dukungan 31,3%," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin.
Selanjutnya, kata dia, elektabilitas pasangan Sudrajat-Ahmad Saikhu (Asyik) sebesar 5,4%, pasangan Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah) 3,4%, dan yang belum menentukan pilihan sebesar 23,3%.
Menurut Qodari, berdasarkan survei yang berlangsung 20-26 Maret 2018 itu, pihaknya membuat tiga skenario setelah melihat tingkat elektabilitas setiap pasangan calon. Pertama, pasangan Rindu menang. "Skenario kedua adalah 2DM menang kalau bisa meningkatkan suara dan melampaui perolehan suara pasangan Rindu," ujarnya.
Ia mengatakan skenario ketiga ialah ada kejutan, yaitu pasangan yang tidak diunggulkan seperti Asyik atau Hasanah berhasil memenangi kontestasi Pilgub Jabar.
Dia menilai pasangan Asyik dan Hasanah punya elektabilitas masih rendah jika dibandingkan Rindu dan 2DM. Namun, semua kemungkinan bisa terjadi. "Rindu mengalami penurunan sejak penetapan calon yang sudah fix dan calon-calon sudah bekerja. Datangnya dua kandidat baru seperti Hasanah dan Asyik menggerogoti suara penantang dan dalam konteks ini, Rindu penantang berhadapan dengan 2DM yang notabene petahana," ujarnya.
Dia mengatakan hasil akhirnya semua tergantung kerja politik setiap paslon karena waktunya relatif panjang, yaitu April, Mei, dan Juni.
Pelajaran berharga
Ketua DPP PDIP Sukur Nababan mengatakan hasil survei tersebut akan menjadi pelajaran bagi partainya untuk bekerja keras merebut kemenangan di pilgub Jabar.
Dia menekankan bahwa dalam sejarah pilkada langsung di Jabar, paslon yang disurvei memiliki tingkat elektabilitas tertinggi, belum pernah menang. "Biasanya, tinggi survei di awal belum pernah menang di Jabar dan itu bisa berulang," ucapnya.
Dia mengakui telat meningkatkan popularitas pasangan Hasanah sehingga konsolidasi internal menjadi kunci partainya dengan memaksimalkan kekuatan partai hingga tingkat ranting.
Politikus PPP Ervan Maksum menilai survei itu menjadi cermin bagi Rindu untuk melakukan perbaikan. Menurutnya, meski media sosial cukup efektif, tetapi memiliki batasan. "Rindu itu dominan di perkotaan dengan masyarakat yang melek IT. Namun, tidak dengan ibu-ibu atau masyarakat kelas bawah yang tidak memiliki akses tersebut," katanya.
Dia menilai masih ada waktu dua bulan untuk mengevaluasi. Apalagi, Rindu sudah punya semua variabel tinggal bagaimana membuat strategi kampanye yang efektif.
Survei itu menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 1.200 responden, margin of error kurang lebih 2,83%, dan tingkat kepercayaan 95%. Teknik pengumpulan data dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. (P-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved