Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Dana Heli AW-101 Mengalir ke Luar Negeri

Nov/AU/P-4
19/4/2018 08:55
Dana Heli AW-101 Mengalir ke Luar Negeri
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Ahmad Badaruddin (kedua dari kiri) didampingi Wakil Kepala PPATK Dian Ediana Rae menyampaikan pemaparan dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, ke(MI/SUSANTO)

KEPALA Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Ahmad Badaruddin menyatakan terdapat aliran dana oleh perusahaan penyedia barang ke luar negeri dalam korupsi proyek pengadaan helikopter AW-101 oleh TNI-AU.

Nilai terbesar mengalir ke Singapura dan Inggris dengan total Rp340 miliar, yang diduga untuk pembayaran pembelian helikopter. Hal tersebut diungkapkan Kiagus dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR terkait dengan kasus korupsi pengadaan helikopter AW-101.

"Transaksi ke Singapura ditujukan ke perusahaan terafiliasi dengan perusahaan penyedia barang," kata Kiagus di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Ia menambahkan nilai pengadaan helikopter berdasarkan kontrak ialah Rp514 miliar. Akan tetapi, jumlah tersebut mengalami pembengkakan karena adanya mark up menjadi Rp738 miliar sehingga negara dirugikan sebesar Rp224 miliar. Tiga anggota TNI pun telah ditetapkan sebagai tersangka.

Selanjutnya, PPATK menyatakan telah menyampaikan analisis terkait dengan kasus pengadaan helikopter itu kepada KPK serta informasi transaksi keuangan kepada Panglima TNI dan Kepala Staf TNI-AU.

"Berdasarkan hasil analisis transaksi ditemukan terdapat selisih antara dana yang dikeluarkan untuk pembayaran pengadaan helikopter dan dana yang dibayarkan atau diterima oleh perusahaan penyedia barang dengan nilai lebih dari Rp150 miliar," tandasnya.

Di tempat terpisah, Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal Yuyu Sutisna, melantik dan mewisuda 21 penerbang baru. Mereka ialah lulusan Sekolah Penerbang Angkatan 92/PSDP Angkatan 30 dalam upacara militer yang disebut Wisuda Prasetya Perwira (Praspa).

Upacara yang dikenal dengan nama Wingday tersebut diselenggarakan di Lapangan Jupiter Lanud Adisutjipto Yogyakarta. Mereka yang dilantik sebagai penerbang (pilot) militer itu berasal dari tiga matra TNI, terdiri atas 3 penerbang fix wing dan 6 rotary wing dari TNI-AD, 3 fix wing dan 5 rotary dari TNI-AL, serta 2 penerbang fix wing dan rotary dari TNI-AU.

"Kualifikasi sebagai awak pesawat tidak akan lengkap tanpa disertai dengan Airmanship. Oleh karena itu, saya meminta perhatian secara sungguh-sungguh terhadap penghayatan Airmanship ini," kata KSAU Marsekal Yuyu Su-tisna, kemarin, di Yogyakarta. (Nov/AU/P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya