Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

FKUB Berkontribusi Wujudkan Pilkada Damai

Gol/P-1
19/4/2018 08:40
FKUB Berkontribusi Wujudkan Pilkada Damai
(Jaksa Agung Muda Intelijen Jan Maringka -- DOK. PRIBADI)

KORPS Adhyaksa meluncurkan situs Jaksa Garda Negeri (Jaga Negeri) sebagai sistem informasi deteksi dini.

Hal itu terkait dengan fungsi pengawasan yang dijalankan terhadap aliran kepercayaan dan aliran keagamaan dalam masyarakat pakem.

Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan Agung Jan Samuel Maringka mengatakan melalui situs tersebut masyarakat dapat melaporkan keberadaan agama dan kepercayaan yang menyimpang serta menimbulkan gejolak sosial.

"Kejaksaan berkontribusi dalam menjaga stabilitas nasional dengan menjalankan tugas pengawasan dan menjaga ketertiban umum," ujar Jan Maringka di sela-sela acara Rapat Koordinasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Se-Indonesia di Jakarta, kemarin.

Maringka mengemukakan kata 'pengawasan' tidak bisa diartikan sebagai bentuk represi negara terhadap keyakinan warganya.

Menurutnya, pidana merupakan langkah terakhir atau ultimum remidium yang dilakukan setelah pembinaan dan pengawasan administrasi tidak diindahkan.

Untuk mengantisipasi provokasi yang memanfaatkan isu agama menjelang pilkada, pileg, dan pilpres, Korps Adhyaksa terus meningkatkan intensitas koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait. Bahkan, kejaksaan juga merangkul majelis dan organisasi keagamaan sebagai bentuk pencegahan dini.

Keberadaan situs Jaga Negeri juga didukung Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Tjahjo memerintahkan jajarannya untuk berkoordinasi secara intensif dengan asisten intelijen di kejaksaan tinggi dan kepala seksi intelijen di kejaksaan negeri jika ditemukan indikasi agama ataupun aliran kepercayaan yang berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin menambahkan bahwa di mata dunia Indonesia merupakan contoh negara yang sukses membina kerukunan antarumat beragama.

Contohnya, suku Badui dan umat Hindu di Bromo yang hidup berdampingan dengan damai di tengah masyarakat yang mayoritas beragama Islam.

"Jangan sampai kita dijadikan contoh oleh negara lain, tetapi di dalam negeri sendiri kita ribut," kata Ma'aruf.

Ma'ruf juga mengajak masyarakat Indonesia mewaspadai provokasi yang mengatasnamakan agama. Menurut Ma'ruf, konflik agama sering kali berakar pada masalah politik dan kesenjangan ekonomi yang ditarik menjadi masalah agama.

Ketua DPR Bambang Soesatyo menambahkan FKUB memiliki kontribusi besar dalam mewujudkan penyelenggaraan Pilkada 2018, Pemilu Legislatif, dan Pemilu Presiden 2019 yang aman, damai, dan demokratis. (Gol/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya