Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Facebook Tunggu Bareskrim untuk Diaudit

TS/Gol/Dhk/X-8
19/4/2018 08:05
Facebook Tunggu Bareskrim untuk Diaudit
Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari dikerumuni wartawan seusai memenuhi panggilan Bareskrim Polri di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Jakarta, kemarin.(MI/BARY FATHAHILLAH)

PIHAK Facebook perwakilan Indonesia menyatakan pihaknya siap diaudit terkait dengan kebocoran data 1,09 juta pengguna media sosial itu di Tanah Air. Menurut mereka, proses pencarian data pengguna Facebook di Indonesia yang bobol masih dilakukan.

Facebook perwakilan Indonesia kemarin dimintai keterangan oleh Bareskrim Polri setelah sehari sebelumnya menghadiri rapat dengar pendapat umum dengan Komisi I DPR. Mereka tiba di Direktorat Siber Bareskrim di Tanah Abang, Jakarta, sekitar pukul 13.30 WIB dan selesai menjalani pemeriksaan pada 18.15 WIB.

Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari mengatakan pihaknya masih mencari data pengguna Indonesia yang bobol. "Sebelumnya kami sudah menjelaskan ke DPR, lalu sekarang ke Bareskrim. Pada intinya kami sedang mencari data tersebut," ujarnya.

Facebook, kata dia, masih berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Komisi I DPR, Bareskrim, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika. Mereka pun menyatakan kesiapannya untuk menjalani audit. Mereka tinggal menunggu waktu dari DPR dan Bareskrim mengenai waktu pelaksanaan audit. "Mengenai audit itu pasti akan transparan nanti."

Ketika ditanya apakah Facebook siap dipidana jika nantinya terbukti melakukan pelanggaran, Ruben hanya tertawa. "Lihat nantilah," jawabnya, singkat.

Ketua DPR Bambang Soesatyo menyatakan, Facebook memang harus mempertanggungjawabkan bocornya data pengguna, namun tak bijaksana jika pemerintah sampai memberikan sanksi pemblokiran. Menurutnya, Facebook masih bermanfaat bagi masyarakat, khususnya para pelaku usaha kecil dan menengah yang memanfaatkan untuk berbisnis.

Sekira data 87 juta pengguna Facebook di seluruh dunia dicuri perusahaan konsultasi politik Cambridge Analytica. Pengguna yang terdampak ialah yang kerap menggunakan aplikasi This is Your Digital Life. Demikian pula jejaring pertemanan mereka.

Facebook mulai mengirim pemberitahuan kepada pengguna atas pembobolan data sejak Senin (9/4). Pemilik akun akan mendapatkan notifikasi apakah data mereka turut dibagikan kepada pihak lain tidak berhak mengaksesnya. Notifikasi akan diperlihatkan di halaman beranda dan jika akun Anda terdampak, notifikasi akan memunculkan tampilan 'See How You're Affected'.

Fitur itu juga akan menunjukkan aplikasi apa saja yang dipakai dan informasi pribadi yang diakses. Pemilik akun pun bisa menghapus aplikasi yang yang tidak diinginkan. (TS/Gol/Dhk/X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya