Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
PERAWAT Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Indri Astuti, menyebut benjolan di jidat mantan Ketua DPR Setya Novanto muncul secara tiba-tiba. Menurutnya, benjol tersebut belum ada ketika Novanto baru masuk ke Ruang VIP Nomor 323 karena sebelumnya mengalami kecelakaan mobil.
"Saat pertama masuk ruangan untuk mengantar pasien, (benjolan) tidak ada. Lalu kedua kali saat ingin pasang oksigen dan tensi, benjolan itu ada. Sebesar kelereng, Pak, bukan sebesar bakpao," kata Indri di Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta, kemarin.
Ia bersaksi dalam sidang lanjutan kasus merintangi pemeriksaan KPK atas terdakwa Fredrich Yunadi. Fredrich merupakan mantan pengacara Setya Novanto yang juga terdakwa kasus megakorupsi KTP-E.
Melihat kejanggalan tersebut, Indri langsung bertanya kepada dokter Bimanesh yang merawat Novanto. Bimanesh saat ini menyandang status yang sama dengan Fredrich. "Saya tanya ke dokter Bimanesh. 'Dok, kok ada benjol, ya. Terus beliau jawab, ya nanti diperiksa'," beber Indri.
Mobil Fortuner warna hitam dengan pelat nomor B 1732 ZLO mengalami kecelakaan pada 16 November silam. Di dalam mobil tersebut, terdapat Novanto serta Hilman Mattauch, bekas kontributor televisi, dan ajudan Novanto, yaitu Ajun Komisaris Reza.
Novanto lalu dilarikan ke Rumah Sakit Medika Permata Hijau. Namun, teka-teki yang menyelimuti peristiwa tersebut. Pasalnya, Novanto sempat menghilang pascadidatangi KPK di rumahnya 15 November 2017.
Misteri itu perlahan-lahan terkuak di persidangan. Indri mengungkapkan Fredrich ikut mengecek fasilitas kamar rawat Novanto di lantai tiga ruang VIP. Menurut dia, terdakwa tiba sekitar pukul 18.00. Sementara itu, Novanto tiba sekitar pukul 19.00 ke RS Medika Permata Hijau.
"Bapak itu sudah membawa dan menyerahkan data hasil pemeriksaan dari rumah sakit sebelumnya," lanjut Indri.
Fredrich membantah semua keterangan saksi. "Saya membantah keterangan infus hanya ditempel. Menurut saya, saat saya tiba, infus sudah ada dan saya lihat sudah dipasang," ujar Fredrich.
Ia juga geram lantaran Indri mengaku tidak melihat luka di dada sebelah kiri Novanto. "Supaya saksi bisa disumpah pocong Pak Hakim," ucapnya.(Put/P-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved