Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
MANUVER yang terus dilakukan Prabowo Subianto menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 ditanggapi politisi Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Menurut mereka, apa yang dilakukan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu sah-sah saja, tetapi harus elegan.
Ketua Bappilu DPP PDIP, Bambang DH, mengatakan, silakan saja ketika Prabowo ingin melakukan hal-hal sehingga menarik perhatian publik. Terlepas itu dilakukannya untuk mendongkrak elektabilitas, Prabowo penting menjaga etika.
"Silakan saja, sah-sah saja. Siapa pun yang akan running di 2019, kalau sedini mungkin melakukan persiapan silakan saja. Yang penting kan etika dijaga,” ungkapnya kepada Media Indonesia usai mengikuti diskusi ‘Dinamika Politik dan Proyeksi Pilkada Jawa Timur’ di Friendly Room, Lantai 5 Hotel Harris Suites FX Sudirman, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (3/4).
Etika yang harus dijaga, kata Bambang, agar pertarungan dalam Pilpres disaksikan masyarakat menjadi cantik. Jangan sampai manuver dilakukan sehingga masyarakat dibayang-bayangi ketakutan terhadap siklus lima tahunan. Coba jadikan pertarungan itu sebagai momen yang mengemberikan.
"Ini tidak hanya untuk Pilpres, tapi juga untuk semua calon di pemilhan bupati, wali kota, dan pemilihan gubernur," imbuhnya.
Sementara itu, menurut Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Golkar, M Sarmuji, manuver yang dilakukan Prabowo boleh saja, tapi harus sehat.
Jangan sampai, tambahnya, kekerasan termasuk kekerasan verbal mewarnai politik di Indonesia.
"Kan tidak elok kalau manuver membuat semua orang resah. Manuver sebaiknya memperhatikan juga argumentasi yang baik dan pilihan kata yang baik sehingga semua merasa enak," tandasnya. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved