Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Gatot Nurmantyo Tolak Ajakan Prabowo

 Golda Eksa
30/3/2018 09:20
Gatot Nurmantyo Tolak Ajakan Prabowo
(MI/ BARY FATHAHILAH)

MANTAN Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku sempat menolak ajakan bergabung yang ditawarkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. 

Penolakan itu disampaikan saat keduanya bertemu beberapa waktu lalu.

Menurut Gatot, pertemuan itu merupakan inisiatif dirinya. Ia meminta waktu kepada Prabowo agar diberikan waktu untuk menghadap sekaligus berpamitan jelang purnatugas sebagai prajurit TNI.

"Latar belakangnya adalah saat saya fit and proper test di DPR untuk menjadi Panglima TNI, ya saya datang menghadap Ibu Megawati, Pak SBY, dan Pak Prabowo untuk mohon doa restu menjadi Panglima TNI," ujar Gatot kepada wartawan di Apartemen Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (29/3) malam.

Kemudian, sambung dia, ketika tongkat komando resmi berpindah ke tangan Marsekal Hadi Tjahjanto, Gatot pun kembali menemui Megawati, SBY, dan Prabowo. Alasan pertemuan itu diakuinya untuk sekadar mengucapkan terima kasih atas dukungan yang selama ini diberikan.

"Saya selesai menjadi Panglima TNI maka etika saya sebagai orang timur, sebagai orang Indonesia, saya mengucapkan terima kasih," tukas dia.

Gatot menerangkan, pertemuannya dengan Prabowo berlangsung selama hampir 30 menit. Dalam perbincangan empat mata, itu Gatot menuturkan keberhasilan TNI meraih predikat kepercayaan publik tertinggi di bawah kepemimpinannya tidak lepas dari dukungan semua pihak, termasuk Partai Gerindra.

"Beliau (Prabowo) menyampaikan 'Kalau nanti mau bergabung, saya terbuka!'. Kemudian saya bilang, Pak saya belum bisa bicara masalah itu karena bapak sama dengan saya. Apabila bapak jadi saya dan ditanya sebagai seorang negarawan dan patriot, pasti bapak jawabnya sama dengan saya. Lalu Pak Prabowo mengatakan 'Iya, ya tidak boleh berpolitik praktis!'," ungkap Gatot.

Gatot pun enggan membeberkan ketika awak media menanyakan maksud pernyataan 'bergabung', itu apakah terkait perhelatan pesta demokrasi untuk pencalonan presiden dan wakil presiden atau justru menyangkut hal lain.

"Ya bisa saja bisnis karena beliau businessman. Beliau suka kuda karena saya juga punya kuda, politik bisa juga, pertemanan biasa bisa juga," kilahnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya