Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEPOLISIAN Negara Republik Indonesia dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah berkoordinasi untuk mengusut aliran dana The Family Muslim Cyber Army (MCA), sindikat penebar ujaran kebencian dan berita hoaks di media sosial.
Kepala Bareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto membenarkan informasi tersebut ketika ditanya awak media di Kantor Kementerian Koordinator Polhukam, Jakarta, Jumat (9/3). "Oh sudah-sudah. Tapi ini, kan masih ada beberapa orang yang akan kita telusuri lagi," katanya.
Masih di lokasi yang sama, Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin menerangkan jajaran Korps Bhayangkara sudah bergerak untuk menyelidiki kasus tersebut. PPATK pun sifatnya menunggu perkembangan informasi dari kepolisian, seperti siapa saja nama-nama yang nantinya disodorkan.
Menurut dia, apabila Polri telah mengirimkan nama-nama dan data pihak yang terlibat, barulah PPATK meneruskannya dengan melacak rekening yang diduga mengalirkan dana untuk kelompok MCA.
"Di sini kami juga komunikasi. Jadi kami sudah komunikasi pada level atas, sudah ngomong. Di bawah juga sudah tindaklanjut. Secara formal nanti akan ada kerja sama," kata dia.
Kiagus pun enggan membeberkan apakah hasil koordinasi itu telah membuahkan hasil. Ia menjelaskan Polri dan PPATK prinsipnya saling menguatkan pola untuk melacak siapa pihak yang terlibat dan transaksi keuangannya.
"Tapi, kan sini belum tahu. Saya belum tahu kalau siapa yang melakukan apanya. Kita dikasih tahu dulu baru kami tahu rekeningnya. Nanti hasilnya kami sampaikan," tutup dia. (OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved