Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Perempuan Masih Sulit Untuk Capai Posisi Tertinggi

Dero Iqbal Mahendra
05/3/2018 15:05
Perempuan Masih Sulit Untuk Capai Posisi Tertinggi
(Ist)

DUTA besar Canada untuk Indonesia dalam rangka memperingati hari perempuan internasional menyatakan bahwa negaranya memandang bahwa feminisme adalah terkait kesetaraan dan kesempatan untuk mencapai potensi penuhnya.

Dalam pendekatan feminis tidak membatasi fokusnya hanya untuk perempuan dan anak perempuan, sebab tujuan akhirnya adalah memerangi kemiskinan yang mempengaruhi semua orang yakni ketidak setaraan dan pengucilan.

"Memajukan hak dan kesempatan perempuan dan anak perempuan bukan hanya masalah bagi perempuan atau anak perempuan sendiri. Hal tersebut adalah urusan semua orang dimana setiap orang harus bertindak sebagai pejuang kesetaraan gender karena itu penting dilakukan," ujar Duta Besar Kanada, H.E Peter MacArthur di Jakarta, hari ini.

Peter meyakini bila memang perempuan diberikan kesempatan yang sama untuk berhasil maka akan menjadi agen perubahan yang sangat baik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, mendorong perdamaian dan kerja sama serta meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat.

Berdasarkan Global Gender Gap Report 2015 menyebutkan bahwa kesenjangan gender yang paling sulit dihilangkan terdapat dalam partisipasi politik. Hal tersebut dikarenakan perempuan menghadapi tantangan ganda, bukan saja karena adanya hambatan signifikan untuk mencapau posisi kepemimpinan namun juga ketika posisi tersebut didapat perempuan cenderung mendapatkan diri mereka sulit memberikan pengaruh nyata dalam perannya.

Peter melihat untuk di Indonesia dan banyak tempat lainnya salah satu hambatan utama perempuan utama perempuan terkait dengan kurangnya akses terhadap pendanaan partai politik dan pendanaan kampanye atau dapat dikatakan politik uang. Oleh sebab itu perlu diciptakan lapangan bermain yang sama dengan lebih akuntable dan transparan.

"Bahkan saat ini Timor Leste sudah jauh lebih progresif dan maju dalam mengadres isu ini dengan banyaknya perempuan yang aktif dalam kepemimpinan politik. Indonesia sendiri masih sekitar 9% - 10% saja, terang Peter.

Meski jumlah saat ini masih sedikit, para pemimpin perempuan di politik di semua tingkat memainkan peranan penting dalam membantu meruntuhkan penghalang yang menghalangi perempuan dan anak perempuan untuk berhasil dalam semua bidang kehidupan bukan hanya di ranah politik.

Sebagai perempuan panutan mereka membantu mengubah sikap terhadap perempuan di masyarakat dan di rumah. Kehadiran mereka di pemerintahan juga mengarah pada pengambilan keputusan yang lebih baik.

Peter mengharapkan menjelang pemilihan umum Indonesia di tahun depan, diharapkan akan ada pemberdayaan perempuan agarbmemiliki akses yang berarti terhadap partisipasi politik. Diharapkan kedepannya akan dapat mengurangi hambatan dan meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik