Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Jokowi Ingatkan Rakyat Tidak Retak Karena Pilkada

Antara
25/2/2018 11:16
Jokowi Ingatkan Rakyat Tidak Retak Karena Pilkada
(Presiden Joko Widodo berjalan bersama Ketua MUI Ma’ruf Amin seusai memukul beduk pada pembukaan Festival Selawat Nusantara Piala Presiden di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (24/2)---ANTARA/Yulius Satria Wijaya)

PRESIDEN Joko Widodo kembali mengingatkan agar rakyat Indonesia tidak retak karena pilihan berbeda dalam Pilkada Serentak 2018.

"Silakan dipilih pemimpin-pemimpin yang paling baik. Berbeda pilihan boleh-boleh saja, silakan. Tetapi setelah itu, marilah kita rukun, bersaudara dan bersatu kembali. Marilah kita terus menjalin persaudaraan kita," kata Presiden pidato dalam acara pembukaan Festival Sholawat Nusantara Piala Presiden yang diselenggarakan Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, kemarin.

Dalam kesempatan ini, Jokowi mengajak ribuan santri yang hadir untuk selalu berpikir positif saling menghormati, saling menghargai, menjunjung nilai-nilai agama, etika dan budi pekerti.

"Jangan lagi kita berburuk sangka terhadap saudara kita, jangan lagi kita saling menjelek-jelekkan saudara kita, jangan lagi kita mencemooh di antara kita sebagai bangsa. Jangan lagi kita berprasangka buruk, suuzan satu sama lain. Jangan lagi kita saling mencela dan memfitnah di antara kita," katanya.

Presiden juga mengungkapkan kunjungan kenegaraannya ke Bangladesh dan Afghanistan yang melihat langsung saudara Umat Islam yang menderita karena konflik.

Jokowi mengungkapkan di Bangladesh mengunjungi di Cox's Bazar, tempat pengungsian Etnis Rohingya dari Myanmar yang hidup di tenda-tenda yang berdesakan dan menderita.

Presiden juga mengungkapkan saudara umat Islam di Afghanistan yang sudah 40 tahun menderita karena konflik di negaranya tidak selesai-selesai.

"Untuk itu, marilah kita jaga ukhuwah Islamiyah kita, ukhuwah wataniah kita, ukhuwah basariah kita," katanya.

Kepala Negara juga menyampaikan bahwa dirinya sebagai "umara" (pemimpin) harus selalu melakukan silaturahmi para ulama untuk memandu dirinya dalam bekerja.

"Bagi kita pemerintah, ulama penyalur suara masyarakat, penyalur suara rakyat, penyalur suara umat, dan sebagai umara saya juga berkepentingan memperoleh saran, wejangan, dan tausiah dari para ulama yang hadir pada acara malam ini," katanya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya