Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
KETUA Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie tak percaya hasil survei yang menyebut tingkat elektabilitas Golkar menurun. Sebaliknya, elektabilitas Golkar justru makin naik. Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) beberapa waktu lalu memaparkan tingkat elektabilitas parpol jelang Pemilu 2019. Dari hasil sigi SMRC, Golkar berada di peringkat dua dengan angka 11,4% dan bersaing dengan Partai Gerindra di peringkat tiga dengan tingkat elektabilitas 10,2%, sedangkan PDIP berada di peringkat pertama dengan tingkat elektabilitas 27,1%.
Sementara itu, hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pada September lalu sempat menyatakan tingkat elektabilitas Golkar turun sebesar 3,2% dari tahun lalu. Tergerusnya elektabilitas Golkar terutama disebabkan persoalan hukum yang tengah menjerat elite-elite politik dan ketidakharmonisan di internal partai. Tim Kajian Elektabilitas internal partai juga telah menyurvei elektabilitas Partai Golkar yang menurun. Hasilnya, elektabilitas partai menurun lantaran citra partai yang buruk. Hasil kajian lalu memunculkan sejumlah rekomendasi. Salah satunya meminta Setya Novanto untuk mundur dari jabatannya. Rekomendasi tim elektabilitas akan ditindaklanjuti dengan kajian oleh koordinator bidang kajian strategis serta koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan.
Namun, menurut Aburizal, hal tersebut tak relevan. Selain itu, masalah elektabilitas juga tak selalu karena sosok ketua umum, dalam hal ini Setya Novanto. “Bukan masalah soal ketua umum. Kalau kita sudah bersatu seperti tadi, naik lagi Golkar. Harus terus bersatu, kita lihat naik lagi jadi 12% dari 11%,” jelasnya.
Siaga satu
Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia Isyana Bagoes Oka mengatakan partainya dalam posisi siaga satu untuk menjalani rangkaian proses verifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum untuk menjadi peserta Pemilu 2019. Isyana mengatakan, pada Minggu (15/10) atau sehari sebelum tenggat penutupan pendaftaran KPU Senin (16/10), berkas dokumen PSI sudah diterima dan dinyatakan lengkap oleh KPU yang dibuktikan dengan tanda terima yang diberikan oleh KPU. Menurut dia, PSI optimistis bisa lolos tahapan verifikasi administrasi yang saat ini tengah berlangsung atau verifikasi faktual yang dijadwalkan mulai pertengahan Desember.
“Seluruh jajaran pengurus PSI siap menghadapi verifikasi faktual. Kami siaga satu untuk mencapai cita-cita kami membawa sebanyak-banyaknya orang baik yang antikorupsi dan antiintoleransi ke legislatif yang tentu saja hanya bisa terwujud jika PSI lolos verifikasi KPU dan menjadi peserta Pemilu 2019.’’ Sebelumnya, KPU telah menutup masa pendaftaran partai politik pada Senin (16/10) malam pukul 24.00 WIB. Tercatat sebanyak 27 partai telah mendaftar ke KPU selama dua pekan masa pendaftaran dibuka. Saat ini KPU tengah melakukan verifikasi administrasi terhadap seluruh dokumen partai calon peserta pemilu. Selanjutnya, KPU akan melakukan verifikasi faktual terhadap partai-partai baru yang belum pernah menjalani verifikasi faktual. (Ant/Mtvn/P-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved