Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Kalla: Masyarakat Indonesia Jangan Tersulut Krisis Rohingya

Andhika Prasetyo
05/9/2017 20:59
Kalla: Masyarakat Indonesia Jangan Tersulut Krisis Rohingya
(MI/Adam Dwi)

WAKIL Presiden Jusuf Kalla menekankan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak ikut terseret ke dalam krisis kemanusiaan yang menimpa etnik Rohingya. Pasalnya, apa yang terjadi di Rohingya saat ini bukanlah tentang persoalan agama semata, melainkan juga tersisip masalah ekonomi, politik serta sejarah.

Rakhine, wilayah dimana etknik Rohingya berada, merupakan negara bagian paling miskin di Myanmar. Tetapi kondisi itu saat ini membaik karena masyarakat setempat sudah mulai mampu mengelola sumber daya alam yang ada di wilayah tersebut.

"Mereka sudah memiliki harapan yang bagus. Maka dari itu etnik tersebut ingin disuir agar tidak mendapatkan kekayaan dan sebagainya,” ujar Kalla di kediamannya, Selasa (5/9).

Dari sisi sejarah dan budaya, etnik Rohingya juga tidak diakui sebagai bangsa mana pun, baik Myanmar atau Bangladesh. Menurut JK, hal itu yang membuat situasi semakin sulit karena mereka tidak memiliki kewarganegaraan.

Melihat semua fakta itu, JK meminta masyarakat di Indonesia tidak ikut tersulut isu yang bertebaran dan tetap menjaga kedamaian antarsuku bangsa dan umat beragama.

“Yang terpenting, sekarang, jangan sampai konflik ini menjadi bagian di Indonesia. Seluruh kelompok masyarakat, Islam, Budha, Kristen, semua harus bersatu menghilangkan sekat-sekat keagamaan yang bisa menimbulkan radikalisme baru. Karena kenyataannya, di luar Rakhine, umat muslim di Myanmar juga damai-damai saja. Mereka pergi ke pasar seperti biasa,” tuturnya.

Guna mengakhiri krisis kemanusiaan yang terjadi di Rakhine saat ini, JK mengatakan ada beberapa langkah yang dapat diambil.

"Yang pertama, Aung San Suu Kyi harus terbuka dalam menyelesaikan persoalaan ini. Kemudian, tentara Myanmar yang memiliki pengaruh sangat besar, juga harus dapat bekerja sama," ucap JK.

Pemerintah Indonesia pun telah memberikan berbagai bantuan baik dukungan moril maupun materil. Bahkan, Indonesia menjadi negara pertama yang menawarkan solusi pascabentrok yang terjadi pada 25 Agustus silam.

“Menteri Luar Negeri kita sudah berbicara. Semoga ada solusi yang dapat diambil. Yang pasti, Indonesia selalu mengedepankan upaya kemanusiaan. Kita selesaikan dulu bagaimana pengungsinya, bagaimana kembali ke desanya walaupun rumah mereka sudah terbakar. Kita bisa bantu membangun jika pemerintah Myanmar mengizinkan," terangnya.

“Baru kemudian setelah itu kita berikan masukan dari sisi politik. Karena bagaimanapun itu adalah satu paket,” sambung Kalla.

Kendati demikian, ia mengatakan pemerintah Indonesia tidak akan terlalu jauh menyelam ke dalam persoalan yang kini tengah menjadi sorotan dunia itu saat ini.

“Kita tidak mau terlalu jauh mengatur. Kita hanya mengajak mereka berbicara tentang hak asai manusia, tentang apa itu kemanusiaan. Bagaimana kita bersedia membantu mereka agar apa yang terjadi saat ini tidak lagi menjadi masalah. Itu yang didorong Indonesia,” tandas JK. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya