Gita Bahana Nusantara Bangun Karakter Generasi Muda

Denny Parsaulian Sinaga
16/8/2017 07:50
Gita Bahana Nusantara Bangun Karakter Generasi Muda
(Peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya saat pembukaan Gita Bahana Nusantara (GBN) di Kinasih Resort, Depok, Jawa Barat---MI/BARY FATAHILLAH)

SEBANYAK 208 putra dan putri terbaik bangsa berusia 15-23 tahun dari seluruh Tanah Air terpilih untuk menjadi bagian dari Gita Bahana Nusantara (GBN) 2017.

GBN telah digelar sejak 2003. GBN, yang kini dilaksanakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ialah paduan suara dan orkestra yang anggotanya dipilih dari 34 provinsi. Sebanyak 136 orang berada di bagian paduan suara dan 72 di bagian orkestra.

Para pemain orkestra merupakan hasil audisi yang dilangsungkan di Yogyakarta dan Jakarta. Tahun ini acara itu dikoordinatori konduktor Poerwatjaraka.

Sementara itu, untuk anggota paduan, dipilih empat orang dari tiap provinsi untuk mewakili empat suara, yaitu dua perempuan sopran dan tenor serta dua laki-laki bersuara alto dan bas.

“Saya kira ini paduan suara yang luar biasa karena tidak hanya kemampuan olah vokal dan olah bermain musik, tapi juga bagaimana tentang perilaku. Penguatan karakternya lebih besar karena ada TNI, Polri, yang melatih kedisiplinan supaya tidak hanya bermain musik dan vokal,” kata Direktur Kesenian Ditjen Kebudayaan Kemendikbud Restu Gunawan saat pembukaan GBN di Kinasih Resort, Cimanggis, Depok, Selasa (1/8).

Restu menambahkan, GBN juga menanamkan kedisiplinan ialah hal penting. “Diharapkan, mereka akan menjadi pemimpin-pemimpin masa depan,” ujarnya.

Tujuan awal dibentuknya GBN ialah membangun karakter dan jati diri bangsa, khususnya di kalangan generasi muda.
Hal ini sejalan dengan visi dan misi Kemendikbud, khususnya terkait dengan penguatan pendidikan karakter yang gencar dikumandangkan.

Novia Ika Puspita Sari, asal Jawa Timur, sangat senang dan bangga bisa terpilih masuk GBN. “Kalau hanya bernyanyi, banyak, tapi untuk bisa membaca notasi itu belum tentu banyak yang bisa dan di GBN ini kita semua sudah pasti bisa membaca notasi,” imbuhnya.

Saat ini 208 putra-putri terbaik sedang digembleng di Kinasih Resort pada 1-19 Agustus.

Mereka sedang mempersiapkan diri untuk tampil di dua panggung utama, yaitu pada Pidato Kenegaraan Presiden RI Joko Widodo di Gedung DPR/MPR dan Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta.

Berpindah-pindah
GBN telah digelar sejak 2003 oleh kementerian yang berbeda-beda. Gagasannya sudah mengemuka sejak 2001 saat Megawati Soekarnoputri menjabat Presiden RI (2001-2004). Megawati menyampaikan gagasannya kepada Surya Yoga (Direktur Kesenian Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata/Kemenbudpar). Surya lantas menyampaikan ide ini kepada Menbudpar saat itu, I Gede Ardika.

Pada 2002, gagasan ini dimatangkan Dirjen Nilai Budaya, Seni, dan Film Sri Hastanto. Hastanto sekaligus merumuskan teknis pelaksanaan GBN.

Dimulai dengan audisi baik paduan suara dan orkestra. Selanjutnya dilakukan karantina untuk pemusatan latihan, gelar perdana, dan pergelaran pada Pidato Kenegaraan Presiden RI pada Sidang Pleno DPR/MPR. Lalu puncaknya pada Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Negara pada 2003.

Sejak 2003-2011, paduan suara dan orkestra GBN difasilitasi Kemenbudpar. Pada 2011, Kemenbudpar berganti nomenklatur menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Kebudayaan berintegrasi kembali dengan pendidikan menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Sejak itu, GBN difasilitasi Kemenparekraf. Kemenparekraf memfasilitasi GBN pada 2012-2014. Pada Maret 2015, Kemenparekraf menyerahkan penyelenggaran GBN kepada Kemendikbud yang difasilitasi Dirjen Kebudayaan yang selanjutnya menugasi Direktur Kesenian. Sejak 2015 hingga kini, GBN difasilitasi Kemendikbud.

Penyelenggaran GBN oleh Dirjen Kebudayaan seperti menyambut anak yang lama hilang karena kembali ‘diasuh’ Direktur Kesenian yang melahirkan GBN pada 2003. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya