Isu Toleran dan Intoleran Jangan Masuk Politik

TOLERANSI jangan hanya dibicarakan dalam konteks keyakinan. Sudah waktunya toleransi digunakan untuk meraih kesejahteraan dan mengurangi kesenjangan ekonomi masyarakat.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan hal itu saat World Tolerance Conference atau Konferensi Toleransi Dunia yang diikuti 100 peserta dari 25 negara di Purwakarta, Senin (22/5). Menurut Dedi, isu toleran dan intoleran itu jangan sampai dibawa ke ranah politik. Kalau dimasukkan ke ranah politik, hanya akan menjadi komoditas isu. "Ini sama sekali tidak etis. Karena seharusnya, toleransi digunakan sebagai jalan menuju kesejahteraan," kata dia.

Dedi mencontohkan tokoh lintas agama dapat membuat gerakan untuk kemajuan masyarakat dan pengurangan kemiskinan sehingga tidak lagi melulu berbicara pada ranah perbedaan tafsir keberagamaan yang mengundang polemik publik. "Komitmen yang hari ini harus dibangun ialah soal rasa kemanusiaan, menyayangi orang miskin.

"Salah seorang perwakilan Duta Besar Azerbaijan Ruslan Nasibov mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan di Purwakarta itu. Selain karena kegiatan itu baru pertama kali diselenggarakan di Asia Tenggara, ia mengaku dapat belajar tentang toleransi yang sudah diterapkan di negara lain.

"Saya sebelumnya mendengar tentang Purwakarta dari media. Kehidupan toleransi di sini tumbuh dengan subur, saya berharap bisa belajar," kata dia.

Dia mengaku baru pertama kali datang ke Purwakarta. Jika dilihat sepintas, masyarakatnya cukup ramah. Begitu juga dengan para pegawai di lingkungan pemkab, cukup baik menyambut peserta konferensi toleransi dunia. "Saya sengaja mengikuti kegiatan ini untuk sharing dan mengetahui dan merealisasikan nilai-nilai toleransi.

"Perwakilan Duta Besar Kazakhstan Gamzat Khoerov mengatakan isu toleransi memang cukup bagus untuk berbagi. Negaranya yang meneriakkan perdamaian dunia cukup pas untuk menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. "Ini kedua kali saya ke Purwakarta. Sebelumnya ikut kegiatan konferensi desa dunia di Purwakarta," ujarnya.

Jurnalis asal Inggris Imdad Hussain Shezad juga kagum dengan kebijakan Pemkab Purwakarta yang menyediakan ruang ibadah untuk seluruh pemeluk agama di sekolah yang berada di Purwakarta. (RZ/Ant/ P-2)