Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
POTENSI perpecahan di dalam negeri dan ancaman terhadap ideologi Pancasila mendorong Partai NasDem membentuk pendidikan Akademi Bela Negara (ABN) yang diikuti ratusan kader partai. Kehadiran ABN juga bisa dimaknai untuk mempersatukan seluruh potensi dan kemampuan serta komitmen nilai kebangsaan.
“Di tengah-tengah berbagai gelora yang mencoba menawarkan alternatif di luar Pancasila, adalah tugas bagi anak-anak bangsa untuk membangun kembali kesadaran berbangsa dan bernegara,” ungkap Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh ketika meresmikan ABN sekaligus mengukuhkan Gubernur ABN di halaman Kantor DPP Partai NasDem, Jalan RP Soeroso, Jakarta Pusat, kemarin.
Ikut hadir yaitu Gubernur pertama ABN yakni Mayjen TNI-AD Purnawirawan I Gusti Kompyang Manila, Sekjen Partai NasDem Nining Indra Saleh, serta Ketua Bidang Agama dan Adat DPP Partai NasDem Aminuddin.
Menurut Surya Paloh, Indonesia harus belajar dari perjalanan bangsa lain yang tak sedikit sudah mengalami perpecahan seperti Mesir, Somalia, Afghanistan, Suriah, Libia, dan Irak.
Perpecahan yang terjadi di negara-negara tersebut bukan hanya akibat dari intervensi dari negara lain. “Perpecahan lebih banyak datang dari potensi yang datang dari dalam negeri sendiri. Ini juga yang harus kita waspadai,” ujar dia.
Surya Paloh menyatakan Partai NasDem berani menjadi partai politik pertama yang memiliki akademi bela negara karena menjaga stabilitas kebangsaan dan karakter bangsa juga menjadi tanggung jawab partai politik.
“Parpol itu bukan cuma sebagai pembuat undang-undang di dewan. Sebagai ketua umum, saya terpanggil untuk ikut menjaga apa yang dulu disebut Bapak Bangsa kita, yakni menjaga stabilitas dan karakter bangsa,” tegasnya.
Dalam tahapan pertama ini, ada 600 kader Partai NasDem pilihan yang akan mengikuti pelatihan dan pendidikan bela negara di ABN. Berkonsep semimiliter, Surya mengatakan seusai mengikuti pelatihan selama empat bulan penuh, setiap kader akan kembali kepada aktivitas normal masing-masing.
“Dia akan kembali pada profesinya, ada mahasiswa, ada pekerja. Mereka diasramakan, mendapat sejumlah mata pelajaran berdasarkan kurikulum yang disiapkan, ada penempaan disiplin dan wawasan,” jelas Surya.
Surya Paloh memastikan pembentukan ABN telah dikoordinasikan dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Karena sejalan dengan pemerintah, Surya berharap ABN dan juga program bela negara yang sudah lebih dulu dijalankan pemerintah dapat saling memberi keuntungan. “Kita pikir harus diupayakan satu sama lain complementary,” ujarnya.
Dia berharap program ABN yang baru pertama dibentuk parpol itu bisa terus berkelanjutan. “Kalau ini memberikan nilai positif, saya yakin akan mendapat respons baik dari masyarakat, dan insya Allah akan diikuti parpol lain,” ucapnya.
Sementara itu, Syamsuddin Haris selaku pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengapresiasi langkah Partai NasDem yang menyelenggarakan ABN. Menurut dia, nilai bela negara harus dimiliki setiap warga negara, terlebih lagi oleh kader partai politik.
“Apabila kader partai memiliki rasa bela negara yang tinggi, hal ini dapat mengurangi perilaku politisi yang kerap memperkaya diri sendiri atau melakukan korupsi,” kata dia.
Syamsuddin menyebut kegiatan bela negara merupakan inisiatif pemerintah untuk diterapkan ke seluruh masyarakat. Tujuannya supaya masyarakat memiliki loyalitas kebangsaan. “Apa yang dilakukan Partai NasDem dalam konteks bela negara ini patut dicontoh partai lainnya,” tambahnya. (Mtvn/Ant/X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved