Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
EKSPRESI penolakan warga terhadap pengukuhan organisasi massa Front Pembela Islam (FPI) di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (13/4), dinilai bukan penolakan terhadap hak untuk berserikat anggota FPI.
''Itu merupakan ekspresi penolakan warga atas ideologi dan pendekatan aktivitas FPI yang merongrong kamajemukan, Pancasila, dan dengan cara-cara kekerasan. Jadi tindakan itu bukanlah penolakan terhadap hak untuk berserikat mereka,'' ujar Ketua Badan Pengurus SETARA Institute Hendardi, di Jakarta, Jumat (14/4).
Langkah Kapolrestabes Semarang Kombes Abiyoso Seno Aji yang turut serta melakukan pelarangan, lanjut Hendardi, adalah sikap yang tepat untuk menjaga eksistensi Kota Semarang yang plural, aman, dan damai.
FPI selama ini diidentikkan dengan pelaku-pelaku aksi intoleransi dan kekerasan yang menyebarkan teror ketertiban sosial. Sikap tegas Kapolrestabes yang mempersempit ruang gerak kelompok ini, perlu jadi rujukan bagi polres lain dalam bersikap menangani organisasi yang prokekerasan ini.
''Janganlah seperti Bupati Kuningan, Jawa Barat yang justru memfasilitasi pembentukan FPI Kuningan,'' imbuh Hendardi.
Menyadari virus intoleransi yang sudah semakin meluas dan membahayakan Republik yang majemuk ini, sudah semestinya semua penyelenggara negara dan pemerintahan mengambil langkah-langkah preventif berkelanjutan menjaga dan merawat keberagaman Indonesia. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved