Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Sony Hi-Res Ciptakan Standar Baru Kontes Audio Mobil

Chadie
30/3/2016 18:00
Sony Hi-Res Ciptakan Standar Baru Kontes Audio Mobil
(MI/CHADIE)

Setelah PT Berkat Audio Perkasa Jaya (BAPJ) selaku distributor resmi Sony Car Audio dan PT Audioworkshop meluncurkan rangkaian produk Sony Hi-Res pada 20 Januari 2016 lalu, kedua perusahaan itu menggelar kontes bertajuk Sony Hi-Res Sound Competition pada Rabu (30/3) di halaman parkir Electronic City SCBD Jakarta.

Kontes ini ditujukan bagi para installer dan konsumen yang melakukan pembelian produk Sony Hi-Res di saat peluncuran perangkat audio dengan kualitas suara beresolusi tinggi tersebut.

Yang menjadikan ajang ini kian bergengsi, kompetisi audio mobil ini dinilai oleh juri yang berprofesi sebagai engineer Sony Corporation Jepang Hirokazu Hayashi yang khusus didatangkan langsung dari Negeri Sakura. Kompetisinya sendiri dibagi dalam dua kelas yaitu A dan B.

Class A peserta wajib menggunakan full line up Sony Hi-Res yang terdiri dari head unit Digital Media Player RSX-GS9, super tweeter XGS-GS1, twoo way speaker XS-GS1621C, subwoofer XS-GSW12D, amplifier 4 channel XM-GS4 dan monoblock amplifier XM-GS 100 dengan nilai paket Rp52 juta.

Class B peserta hanya diwajibkan menggunakan head unit Digital Media Player Sony RSX-GS9 dan supertweeter XS-GS1 dengan nilai paket Rp27 juta sesuai dengan esensi kompetisi yang harus mampu mereproduksi suara secara detail di frekuensi tinggi.

Head Project Sony Hi-Res Car Audio Competition Chandra Budiman mengaku kesulitan mendapatkan peserta kontes khususnya di kelas A. "Karena memang produknya baru diluncurkan dua bulan lalu," ungkap Chandra.

Pihaknya berharap para installer dapat memaksimalkan instalasi produk Sony Hi-Res Audio, di mana produk tersebut mampu menghasilkan kualitas suara terbaik saat ini. Hi-res audio file mencakup format FLAC, ALAC, WAV, AIFF, dan DSD.

"Sony Hi-Res mampu memainkan bit depth yang lebih besar dari 16 bit dan sampling rate melebihi 44.100 Hz sehingga mampu mereproduksi suara hingga detail terkecil dengan ketajaman dan kejernihan suara yang maksimal," jelas Chandra.

Hi-Res Audio juga merupakan sebuah teknologi dan inovasi baru dalam upaya menghasilkan kualitas suara setinggi mungkin agar semakin mendekati suara yang lebih natural dan masuk dalam kategori Hi-End Sound System (HESS).

Konsumen di kelas ini menurut Chandra, biasanya fanatik dengan produk dan model tertentu. Kecuali bagi kalangan hi-end yang terus mengejar kesempurnaan.

Meskipun demikian ia cukup bersyukur telah berhasil menjaring sembilan peserta yang terdiri dari dua peserta di kelas A dan tujuh peserta di kelas B.

Sony Hi-Res Sound Competition berkiblat pada aturan Sony Jepang yang penilaiannya difokuskan pada reproduksi bass (amount, punch/impact, low extension), mid-range vocal (richness, clarity, smoothness), treble (crispness, high extension), tonal balance, stereo image (space/width, focus) dan musicality.

Sebagai acuan penjurian, lagu yang digunakan adalah milik Keith Greeninger & Dayan Kai berjudul 'Immediately Blessed'.

Pada kesempatan berbeda, Managing Director PT Audioworkshop Wahyu Tanuwidjaja kepada Media Indonesia mengatakan bahwa secara teori rentang frekuensi suara yang dapat didengar oleh manusia ada di kisaran 20Hz-20Khz. Oleh karena itu para produsen audio hanya fokus merancang sistem audio hanya fokus di rentang frekuensi itu. Padahal menurut Wahyu, manusia mampu mendengarkan frekuensi yang lebih tinggi lagi.

Nada tinggi dari sistem audio yang ada saat ini dibatasi di frekuensi 20Khz, yang dianggap sebagai batas kemampuan telinga manusia. Sementara suara yang keluar langsung dari perangkat musik seperti suara cymbal dan hi-hat, memiliki gelombang harmonik di atas frekuensi 20Khz.

"Meskipun sulit didengar, namun suara harmonik itu bisa dirasakan sehingga kita bisa membedakan antara suara musik yang berasal dari sebuah sistem audio dengan suara musik langsung secara live," beber Wahyu.

Sebelum ini, tambah Wahyu, tidak ada perangkat yang mampu menyimpan suara dengan frekuensi yang tinggi. "Suara yang dalam proses perekaman digital sudah memiliki resolusi tinggi akhirnya harus 'tercekik' oleh compact disc (CD) karena hanya mampu menyimpan maksimal suara tinggi pada batas frekuensi 22Khz."

Chandra menambahkan bahwa CD memiliki keterbatasan. Kapasitasnya hanya 800MB dan hanya bisa memainkan file berformat dua channel dengan encoding 44,1Khz sampling rate per channel. Dengan Sony Hi-Res kita bisa melewati batasan-batasan itu. "Ini akan menjadi standar baru dalam dunia car audio," tutup Chandra. (S-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya