Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Super Spring-Tomtom Siapkan Aplikasi Pantauan Kemacetan

10/3/2016 03:10
Super Spring-Tomtom Siapkan Aplikasi Pantauan Kemacetan
(Ilustrasi--Dok. MI)

DATA akurat sangat penting dalam membangun sebuah sistem manajemen lalu lintas (traffic management system/TMS) yang bisa diandalkan.

Terlebih, untuk sebuah layanan yang bersifat real-time alias harus selalu sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya, di saat yang bersamaan.

Hal tersebut dikemukakan General Manager Licensing Tomtom International BV for South East Asia and Oceania Phill Allen saat ditemui di Jakarta, Senin (7/3).

Tomtom merupakan perusahaan teknologi pemetaan global yang memiliki 56 kantor cabang di 37 negara di seluruh dunia.

Perusahaan itu juga dipercaya sebagai provider aplikasi Maps pada produk Apple seperti Iphone dan Ipad.

Bahkan sebagian besar perusahaan otomotif dunia seperti BMW dan VW menggunakan layanan navigasi Tomtom.

"Tak hanya akurasi data, kualitas layanan terhadap konsumen juga menjadi unsur penting yang dilihat dari sebuah sistem manajemen lalu lintas," kata Allen.

Inilah yang membuat pihaknya memilih penyedia layanan dan produk global positioning system (GPS) berbasis lokal PT Super Spring Indonesia (SSI) sebagai partnernya yang baru.

Kerja sama itu merupakan strategi memperkuat basis data perusahaan yang berpusat di Belanda itu dalam mengembangkan sebuah manajemen sistem lalu lintas di Indonesia.

Melalui kerja sama tersebut, TMS yang dikembangkan Tomtom dan Super Spring meliputi perkiraan kemacetan jalan, apakah kemacetan bertambah atau berkurang, dan memperkirakan berapa lama delay akan terjadi.

"Kami harapkan aplikasi yang baru nanti dapat membantu pengemudi untuk bisa sampai tujuan dengan cepat dan dapat mendukung pemerintah dalam mengelola arus lalu lintas," tambah Director of Media & Public Relation PT Super Spring Indonesia Ade Habibie.

Meski sudah ada beragam pilihan sistem navigasi GPS yang menampilkan kondisi lalu lintas secara aktual berbasis aplikasi, sejumlah kesalahan masih terjadi.

Biasanya kesalahan akurasi data itu muncul dari aplikasi berbasis fasilitas media sosial.

Direktur Marketing PT Super Spring Roby Oktober mencontohkan kesalahan informasi kemacetan saat diberlakukannya car free day di ruas protokol Jakarta.

"Tampilan traffic di jalan semuanya berwarna merah. Padahal, kenyataannya jalan kosong," tuturnya.

Kesalahan lainnya diakibatkan para pengguna yang melaporkan informasi begitu ada kemacetan, lalu mereka lupa memperbarui ulang informasi yang dilaporkan sebelumnya meskipun jalan mulai lancar.

Traffic dari Super Spring, sambung Roby, benar-benar berasal dari kecepatan kendaraan yang menggunakan GPS tracker yang sedang melaju saat itu juga.

"Jadi, real-time data," sebutnya.

Sejauh ini sudah banyak kendaraan yang terkoneksi dengan server Rajatracker, dengan lebih dari 20 ribu pengguna dan telah merambah hingga ke mancanegara seperti Australia, Timor Leste, Brunei, dan Malaysia.

Di Indonesia, tercatat ada lebih dari 20 ribu pengguna Super Spring.

Satu pengguna bisa memakai lebih dari satu, belum lagi jika pelanggan merupakan pemilik armada.

Data inilah yang dibutuhkan Tomtom dalam mengembangkan TMS yang telah banyak digunakan di beberapa negara itu. (Cdx/S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya