Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ERA kendaraan listrik sudah berada di ambang pintu. Mau tidak mau masyarakat Indonesia akan menghadapi era ini dalam beberapa tahun ke depan.
Masyarakat Indonesia sendiri umumnya selalu khawatir akan sesuatu hal yang baru. Termasuk soal kekhawatiran penanganan dan perawatan kendaraan listrik.
Untuk menjawab hal itu PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) menelurkan sebuah tips atau lebih tepatnya informasi singkat seputar perawatan mobil listrik.
Menurut HMI, pada dasarnya mobil listrik tidak memerlukan agenda penggantian oli dan perawatan rutin lainnya seperti pada mobil bermesin pembakaran konvensional, walaupun bukan berarti ia bebas perawatan.
Sebagai kendaraan yang digunakan untuk keperluan sehari-hari ia juga butuh perhatian agar kendaraan berfungsi optimal sebagai alat transportasi dan bertahan cukup lama.
Baca juga : Seluruh Armada Transjakarta Gunakan Listrik Pada 2029
Faktor kelembapan adalah musuh utama dari komponen kelistrikan terutama motor listrik. Padahal negara kita memiliki cuaca dengan kelembapan yang tinggi. Untuk menyiasati hal itu sebaiknya konsumen memiliki garasi dengan sirkulasi udara yang baik.
Selanjutnya, perawatan baterai menjadi hal yang sangat krusial pada mobil listrik. Oleh karena itu harus diperhatikan proses pengisian dayanya. Salah satu hal terpenting adalah menjaga daya baterai pada kondisi ideal.
Baterai mobil listrik juga tidak harus diisi penuh hingga 100%. Tidak baik pula jika sering menjalankan kendaraan pada kondisi baterai di bawah 20%, kecuali memang terpaksa sekali. Dengan kata lain sebaiknya kondisi baterai berada di kisaran 20-80%.
Pengisian daya yang berlebihan atau kurang dari itu dapat mengurangi usia pemakaian baterai. Padahal kita semua tahu bahwa harga baterai mobil listrik masih sangat mahal.
Temperatur ekstrem juga buruk untuk baterai mobil listrik. Oleh karena itu hindari memarkirkan kendaraan di bawah paparan sinar matahari secara langsung. Begitu pula dengan cuaca yang terlalu dingin. Tapi untungnya Indonesuia tidak memiliki musim salju.
Cara terbaik untuk menghindari cuaca yang terlalu ekstrem adalah dengan memarkirkan mobil di dalam bangunan. Kalaupun terpaksa parkir di luar ruangan, usahakan tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Menjaga kondisi ban mobil listrik juga perlu diperhatikan. Hal ini juga sangat penting karena mobil listrik dianugerahi torsi yang jauh lebih berlimpah sejak putaran pertama.
Sehingga kemampuan akselerasi dari 0 ke 100 km/jam umumnya lebih cepat dibandingkan dengan mobil-mobil konvensional sehingga berpengaruh pada usia pemakaian ban.
Baca juga : Bebas Bea Balik Nama, Mobil Listrik Tetap Bayar Pajak Tahunan
Bisa dibilang pengguna mobil listrik harus lebih intens memperhatikan kondisi ban, terutama jika kendaraan itu digunakan sehari-hari, terlebih pada konsumen yang memiliki karakter berkendara agresif.
Biasakanlah mendengarkan suara-suara ban saat berkendara. Segera periksa jika ada suara-suara yang di luar dari biasanya. Selain itu lakukan rotasi ban secara teratur agar keausan ban terjadi secara merata sehingga usia pemakaian ban menjadi lebih maksimal.
Tetap lakukan perawatan berkala. Walaupun mobil listrik tidak perlu ganti oli, tetap saja ia butuh perawatan berkala reguler seperti pengecekan rem, memeriksa kondisi motor listrik, hingga menyetel ulang keselarasan roda (spooring).
Untuk perawatan lainnya bisa dilihat pada buku panduan pemilik kendaraan sesuai anjuran pabrikan mobil bersangkutan.
Saat ini Hyundai telah memasarkan mobil listrik murni Hyundai Ioniq di Indonesia. Kendaraan bertenaga baterai tersebut juga sudah dioperasikan oleh Grab sebagai armada taksi di Bandara Soekarno-Hatta. (OL-7)
Untuk mencegah masalah pada mobil saat berkendara, misalnya mogok di tengah jalan, Jelita perlu rutin mengecek kondisi kendaraan, khususnya saat akan dikendarai.
Lini terbaru kendaraan listrik Hyundai ini menampilkan eksterior dengan desain futuristis, interior lapang, all-electric range (AER) hingga lebih dari 600 kilometer,
KLUB Liga Primer Inggris, Chelsea kembali kehilangan sponsor.
Hyundai Motor Company menghadirkan Museum FIFA yang dipersembahkan Hyundai di FIFA Fan Festival di Doha, Qatar, sebagai bagian dari kampanye 'Goal of the Century' Piala Dunia FIFA 2022.
Sebuah truk kontainer di Penjaringan, Jakarta Utara, terlibat kecelakaan hingga membuat peti kemasnya terguling menimpa mobil pribadi membuat pengemudinya terjepit.
Pegawai meninggal di fasilitas pengepresan di pabrik Ulsan 1 pada hari Minggu (3/1).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved