Suhu Mesin Selalu Dingin Indikasi Bermasalah

(Cdx/S-4)
13/12/2018 08:30
Suhu Mesin Selalu Dingin Indikasi Bermasalah
(ANTARA FOTO/Zarqoni maksum)

JANGAN cepat bangga jika kendaraan Anda tidak pernah mengalami gejala overheat dalam kondisi macet parah. Terlebih saat lepas macet, jarum indikator suhu malah turun drastis. Bisa jadi itu menandakan ada yang tidak beres pada sistem pendingin mesin kendaraan.

Sejatinya, mesin baru akan mencapai kinerja ideal pada suhu tertentu di kisaran 85-93 derajat celsius (tergantung rancangannya). Jika suhu melewati batas normal, tenaga mesin berkurang disertai dengan gejala knocking yang diakibatkan terbakarnya campuran udara dan bahan bakar dengan sendirinya sebelum busi memercikkan api. Bila dalam kondisi dingin, mesin menghasilkan polusi tinggi dan boros bahan bakar.

Karena itu, para insinyur merancang sistem pengatur temperatur kerja mesin agar selalu berada pada kondisi suhu ideal. Pada suhu ideal, mesin memerlukan campuran udara dan bahan bakar yang tepat.

Pada kondisi masih dingin, mesin membutuhkan lebih banyak lagi bahan bakar agar campurannya menjadi lebih kaya disertai dengan putaran yang tinggi agar tetap berputar halus. Pada sistem karburator menggunakan choke untuk menaikkan campuran udara dan bahan bakar yang tepat.

Bagi yang sudah dilengkapi choke otomatis atau sistem injeksi, ini telah diatur perangkat elektronik. Karenanya, pada saat mesin dihidupkan di pagi hari, jarum rpm menunjukkan angka yang cukup tinggi. Selain untuk mencegah getaran mesin akibat masih dingin, tingginya putaran mesin dimaksudkan agar suhu ideal segera tercapai.

Untuk mengatur suhu mesin, digunakan perangkat thermostat, semacam katup yang membuka dan menutup aliran air, tergantung dari suhu air pendingin (coolant). Posisinya berada di bagian mesin di dalam saluran air yang terhubung dengan pompa air pendingin mesin dengan radiator.

Pada saat mesin dingin, thermostat menutup sehingga sirkulasi air hanya berputar di mesin untuk mempercepat tercapainya suhu kerja mesin yang ideal. Begitu suhu coolant melewati batas normal, thermostat secara otomatis terbuka sehingga air mengalir ke radiator untuk membantu melepaskan panas mesin.

Jika suhu air kembali di bawah suhu ideal, thermostat kembali menutup. Ini membuat air kembali bersirkulasi hanya pada bagian mesin. Dengan pengaturan seperti itu, suhu mesin selalu terjaga pada kondisi yang ideal walaupun dalam kondisi lancar atau macet.

Ada beberapa kemungkinan masalah jika mesin mengalami overheat alias kepanasan. Kurangnya cairan pendingin, saluran sistem pendinginan yang sudah kotor sehingga tidak bisa menyerap dan melepas panas dengan baik, pompa air rusak, atau kipas radiator dan ekstra fan yang tidak berfungsi dengan baik. Jika semua oke, tapi masih tetap overheat kemungkinan besar thermostat bermasalah.

Thermostat yang rusak dapat mengakibatkan gejala overheat. Kerusakan dapat terjadi akibat karat sehingga katup thermostat tidak dapat terbuka karena macet. Sebaliknya, thermostat yang macet sehingga katup tidak bisa menutup akan menyebabkan mesin terlalu dingin alias overcooling.

Repotnya lagi, para pengendara kerap tidak peduli jika temperatur mesin terlalu dingin. Padahal, pada kondisi itu pemakaian bahan bakar akan meningkat secara drastis alias boros bahan bakar. Mesin yang terlalu dingin juga menghasilkan emisi gas buang sangat tinggi.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya