Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Tips dan Trik Berkendara Irit

(Cdx/S-2)
25/10/2018 06:05
Tips dan Trik Berkendara Irit
(ANTARA FOTO/Risky Andrianto)

NAIKNYA harga bahan bakar minyak (BBM) tentu akan membuat anggaran bulanan bertambah. Menyiasati hal itu, pemilik kendaraan harus pandai-pandai berhemat, di antaranya mengubah perilaku dan kebiasaan berkendara yang salah.

Menurut Jasin Stefanus dari bengkel Provis Bintaro, ada beberapa faktor yang memengaruhi efisiensi sebuah kendaraan. Salah satunya ialah saat kendaran stop and go dalam kondisi lalu lintas yang macet.

"Pada kondisi macet kendaraan berada dalam kondisi efisiensi terburuk. Pada kondisi itu, bahan bakar terus mengalir, sementara kendaraan hanya sedikit bergerak. Padahal, kondisi seperti itu membuat lingkungan semakin panas sehingga beban kerja AC ikut meningkat yang secara otomatis juga membebani mesin kendaraan," terang Jasin.     

Untuk menghindari kemacetan, menurut Jasin, sebaiknya pemilik kendaraan yang sehari-harinya melewati daerah rawan macet mempelajari rute-rute alternatif yang bisa ditempuh saat lalu lintas tidak bersahabat. "Bisa juga dengan mengatur waktu keberangkatan agar terhindar dari macet pada jam-jam dan hari-hari tertentu, dan menentukan rute alternatif yang sudah dipelajari sebelumnya," paparnya.

Ia juga menyarankan untuk menghindari pemakaian pelek dan ban dengan ukuran lebih besar yang akan menambah beban mesin sehingga konsumsi bahan bakar menjadi boros. "Menggunakan pelek standar pabrikan ialah langkah yang bijak karena itu merupakan ukuran ideal sesuai dengan aspek teknis kendaraan."

Berikutnya ialah memeriksa tekanan angin ban apakah sudah sesuai dengan anjuran pabrik. Segera tambahkan jika tekanannya berkurang. "Ban yang kempis akan meningkatkan gesekan antara ban dan permukaan jalan sehingga meningkatkan hambatan gulir roda yang secara otomatis dapat menambah beban mesin," tuturnya.

Kalau semua sudah oke, ubah cara mengemudi yang agresif menjadi ekonomis. Hindari akselerasi-akselerasi yang tidak perlu. "Untuk hal ini kenalilah karakter mesin dan transmisi kendaraan Anda. Coba cari di putaran berapa mesin memiliki torsi puncaknya karena di situlah kinerja mesin yang paling optimal," paparnya.

Lebih jauh Jasin membeberkan bahwa untuk meraih efisiensi maksimal bisa dicapai dengan trik yang bisa dipelajari. Misalnya, dengan mengusahakan agar kendaraan tetap meluncur dengan putaran (rpm) mesin serendah mungkin. Hal itu bisa dilakukan dengan secepat mungkin menggunakan gigi tertinggi yang disesuaikan dengan kecepatan kendaraan.

Tambahan alat
Jasin tidak melarang penggunaan tambahan alat yang diklaim mampu meningkatkan efisiensi bahan bakar. "Penggunaan alat-alat tambahan sering kali bisa membuat konsumsi BBM menjadi lebih hemat. Namun, sebelum menggunakan pada kendaraan, sebaiknya terlebih dahulu mencari referensi tentang alat tersebut, apakah sesuai seperti yang diharapkan, dan umumnya tidak bersifat permanen," ujarnya.

Jika ingin permanen, bisa dengan mengeluarkan biaya investasi awal yang lumayan, tapi akan sangat terasa manfaatnya dalam jangka panjang, yaitu dengan memanfaatkan layanan tune up semi sport (TUSS) di bengkel Provis Bintaro. Dengan TUSS mesin yang awalnya wajib mengonsumsi Oktan 95 (pertamax plus) diklaim boleh mengonsumsi Oktan 90 (pertalite), tanpa mengalami kehilangan performanya.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya